Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Angiopteris evecta: Tumbuhan Paku Raksasa yang Penuh Manfaat
10 September 2024 17:23 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Muhamad Muhaimin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Berkenalan dengan tumbuhan paku raksasa Angiopteris evecta
ADVERTISEMENT
Angiopteris evecta, yang dikenal secara umum dengan sebutan "paku gajah" di Indonesia, adalah salah satu tumbuhan paku raksasa yang mengesankan dan kaya manfaat. Angiopteris evecta dapat tumbuh hingga setinggi 7 meter, dengan rimpang yang besar, tegak, dan berdaging, membentuk rumpun setinggi hingga 1 meter.
ADVERTISEMENT
Daunnya yang panjang, mencapai 2 hingga 5 meter, terkumpul di puncak rimpang. Bentuk daunnya bercabang tingkat dua, dengan warna hijau tua di sisi atas dan lebih pucat di sisi bawah. Tangkai daunnya yang besar, dengan panjang 1–1,5 meter, menunjukkan kekuatan tanaman ini dalam menopang daun yang lebar.
Urat daun dari Angiopteris evecta sederhana atau bercabang, menonjol dan tembus cahaya. Urat daun palsu yang ramping biasanya terlihat, berjalan di antara dan sejajar dengan urat daun samping, serta hampir mencapai urat tengah daun.
Sori (struktur penghasil spora) berukuran kecil, tersusun dalam garis tidak rata sekitar 0,5–1,5 mm dari tepi daun, terletak di urat daun samping. Setiap sori memiliki dua baris sporangia yang terdiri dari 3–7 sporangia, yaitu kapsul kecil yang terbuka vertikal untuk melepaskan ribuan spora.
Keunggulan paku gajah dalam penyebarannya terletak pada spora kecilnya yang mudah terbawa angin hingga jarak 50 kilometer. Hal ini memungkinkan tumbuhan ini menyebar dengan cepat di habitat baru, mulai dari hutan hujan primer hingga vegetasi sekunder yang terbuka, dari permukaan laut hingga ketinggian 1500 meter. Oleh karenanya, tumbuhan ini dapat kita temukan tumbuh subur di sejumlah kaki gunung, seperti di Kebun Raya Cibodas yang terletak di bawah kaki Gunung Gede.
ADVERTISEMENT
Persebaran yang luas dari paku gajah meliputi wilayah mulai dari Madagaskar, India, Asia Tenggara, hingga Australia dan Polinesia. Di beberapa tempat, seperti Hawaii dan Amerika Tengah, paku gajah bahkan dianggap sebagai spesies invasif karena kemampuannya menjajah area baru dengan cepat. Sementara itu, tumbuhan paku ini, seperti di Kebun Raya Cibodas, tumbuh melimpah secara alami.
Aneka manfaat Angiopteris evecta: mulai dari tradisional hingga modern
Angiopteris evecta dikenal karena berbagai manfaatnya dalam pengobatan tradisional. Di Indonesia, suku Batak di Sumatra Utara menggunakan daun paku gajah untuk mengobati bisul dan demam. Di Sumatera Barat, rebusan tanaman ini digunakan untuk mengatasi sembelit dan nyeri punggung pada wanita hamil, sementara suku Mentawai di Pulau Siberut memanfaatkan daunnya untuk mengobati gatal-gatal.
ADVERTISEMENT
Di Jawa Barat, masyarakat Sunda menggunakan daun tanaman ini untuk mengobati luka, memar, serta untuk mendorong pertumbuhan rambut. Penggunaan tradisional ini juga meluas ke berbagai negara di Asia. Di Malaysia, daunnya digunakan untuk mengobati batuk dan disentri, sedangkan akarnya dipakai sebagai tonik untuk menghentikan perdarahan setelah keguguran.
Di Filipina, getah tanaman ini digunakan dalam pijatan untuk memperkuat sendi bayi, dan di Thailand, rimpangnya digunakan untuk mengobati diare dan lepra.
Paku gajah juga mengandung berbagai senyawa kimia yang memberikan manfaat kesehatan. Daunnya mengandung karbohidrat, alkaloid, flavonoid, monoterpenoid, polifenol, saponin, seskuiterpenoid, steroid, triterpenoid, dan kuinon. Beberapa senyawa spesifik, seperti angiopteroside, violanthin, dan isoviolaxanthin, juga ditemukan di dalamnya.
Aktivitas bioaktif dari ekstrak seperti akar, rimpang, dan daun, telah terbukti memiliki sifat antara lain antijamur, antibakteri, antioksidan, antiplasmodial, antiplatelet, antikoagulan, dan antituberkulosis. Salah satu senyawa penting dari tanaman ini adalah angiopteroside, yaitu memiliki efek anti-HIV serta sitotoksik terhadap sel kanker paru-paru. Angiopteroside juga diyakini berperan dalam aktivitas antialopecia yang sangat penting dalam pengobatan dari kebotakan.
ADVERTISEMENT
Selain manfaat medisnya, tanaman ini juga memiliki nilai gizi yang tinggi. Bagian-bagian yang dapat dimakan telah diteliti dan diketahui memiliki kandungan energi sebesar 397,94 kkal per 100 g, dengan kandungan protein sekitar 51,52 mg per kkal.
Kandungan vitamin tertinggi adalah vitamin E dengan 27,5 mg per 100 g, diikuti oleh vitamin C dan karoten dalam jumlah yang lebih sedikit. Beberapa mineral penting terdeteksi, seperti kalsium, kalium, magnesium, natrium, zat besi, dan fosfor.
Angiopteris evecta juga memiliki nilai ekonomi dan kultural yang tak kalah pentingnya. Di masyarakat Serampas, Jambi, tanaman ini termasuk dalam kategori "uras," digunakan dalam ritual untuk melindungi tanaman padi dan ternak dari penyakit. Di beberapa daerah, tanaman ini bahkan digunakan dalam upacara untuk melindungi tanaman dari roh jahat, menunjukkan perannya yang penting dalam kehidupan spiritual dan budaya setempat.
ADVERTISEMENT
Di Thailand Utara, suku Karen memanfaatkan akar atau rimpang paku gajah sebagai bagian dari obat tonik untuk gajah. Secara ekonomi, tumbuhan ini memiliki potensi besar, kandungan angiopteroside yang tinggi menjadikannya bahan berharga dalam pengobatan, terutama untuk mengatasi kebotakan. Selain itu, ekstraknya dapat dikembangkan sebagai pakan ikan.
Penutup: Angiopteris evecta, paku raksasa dengan beragam manfaat
Dengan segala keunikan dan manfaatnya, Angiopteris evecta tidak hanya menarik dari segi ukuran, tetapi juga karena berbagai kegunaannya dalam kehidupan manusia. Dari pengobatan tradisional hingga potensi ekonomi dalam dunia medis modern, tumbuhan ini menjadi bukti nyata bagi alam dalam menyediakan sumber daya berharga yang dapat dimanfaatkan dengan bijaksana. Paku gajah benar-benar raksasa di dunia pakis yang memegang peranan penting dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat di wilayah tropis.
ADVERTISEMENT
Live Update