Sebaik-baik Teman Duduk Adalah Buku

Muhammad Sahal
MA Al-Hikmah, Siswa SMA/MA kelas 2
Konten dari Pengguna
12 Juni 2022 17:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Sahal tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Penggambaran seseorang membaca buku di Perpustakaan. Sumber : https://unsplash.com/s/photos/perpustakaan
zoom-in-whitePerbesar
Penggambaran seseorang membaca buku di Perpustakaan. Sumber : https://unsplash.com/s/photos/perpustakaan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Diantara sebab kebahagiaan adalah meluangkan waktu untuk mengkaji, menyempatkan diri untuk membaca dan mengembangkan kekuatan otak dengan hikmah-hikmah. Al-Jahizh menasehatkan untuk senantiasa membaca dan mengkaji agar kita semua bisa mengusir kesedihan. Al-Jahizh mengatakan :
ADVERTISEMENT
Buku adalah sesuatu yang jika kita pandang maka akan memberikan kenikmatan yang panjang, dia akan menajamkan kemampuan intelektual, membuat lidah tidak kelu dan membuat ujung jemari semakin indah. Dia akan memperkaya ungkapan-ungkapan kita, yang akan menenangkan jiwa dan akan mengisi dada. Buku akan memberikan penghormatan orang-orang awam dan persahabatan dengan raja-raja, kepada kita.
ADVERTISEMENT
Dengannya kita akan mengetahui sesuatu hanya dalam sebulan, maka satu hal yang tidak bisa kita dapatkan dari mulut orang selama satu masa. Dengannya, kita juga bisa menghindarkan hutang dan kesusahan mencari rezeki. Dengan buku, kita tidak harus bersusah-susah menghadap seorang pengajar yang mencari makan dari honor mengajar, tidak harus belajar dari orang yang secara akhlak lebih rendah dari kita dan tidak harus duduk bersama orang-orang yang hatinya penuh kedengkian dan orang-orang yang kaya.
Buku adalah sesuatu yang senantiasa taat baik di siang hari, maupun di malam hari. Dia akan ikut aja baik dalam perjalanan, maupun ketika berada di rumah. Dia tidak pernah mengantuk dan tidak akan terkena kelelahan malam. Dia adalah guru yang jika kita membutuhkannya, maka ia tidak akan merasa malu. Dan jika kita meninggalkannya untuk ganti materi, maka dia tidak akan memutuskan faedahnya.
ADVERTISEMENT
Walaupun kita meninggalkannya, dia akan selalu taat. Walaupun ada angin yang menyerang kita, maka dia tidak akan berpaling. Kesendirian kita tidak akan membahayakan selama kita selalu bersamanya dan tidak akan memaksa kita untuk duduk bersama orang-orang yang jelek perangainya. Meskipun tidak ada keutamaan yang bisa kita ambil, namun ia sudah menghalangi niat kita untuk duduk di depan pintu rumah dan melihat orang-orang yang lalu-lalang di depan rumah.
Sebab hal tersebut ialah, melanggar hak-hak orang lain, menzhalimi diri kita dengan cara melihat orang lain secara berlebihan, ada ketertiban diri kita dalam sesuatu yang tidak berguna, ada pembaruan dengan orang-orang yang tidak berguna, ada kesempatan untuk mendengarkan langsung ucapan-ucapan mereka yang kotor, yang tidak bernilai, yang rendah budinya dan yang tidak cerdas.
ADVERTISEMENT
Semua ini akan menghindarkan kita dari segala kemungkinan buruk dan menghadapkan pada manfaat yang besar, kita bisa berhasil mendapatkan pokok sekaligus cabangnya. Seandainya yang kita dapatkan darinya tak lebih dari kegiatan yang menghalangi niat kita dari keinginan yang murahan, dari keinginan untuk bersenang-senang saja dan dari main-main yang tidak berarti. Maka, itu sudah merupakan nikmat yang besar dan karunia yang agung.
Kita juga sadar, bahwa buku ialah pilihan terbaik bagi orang-orang yang kosong untuk menghabiskan waktu siangnya dan bagi orang-orang yang suka bersenang-senang untuk menghabiskan malam-malam mereka. Buku juga ialah sesuatu yang tanpa mereka sadari, memberikan dorongan untuk mencoba, menggunakan nalarnya, membentuk kepribadiannya, menjaga kehormatan mereka, meluruskan agama mereka dan mengembangkan harta mereka.
ADVERTISEMENT
Yuk mulai sekarang, kita membaca buku dan menjadi orang yang berguna di kedepannya nanti. Aamiin..
Wallahu'alam Bish-shawaab