Decoy Effect: Trik Jitu Pengaruhi Konsumen

ilustrasi papan marketing | sumber : freepik.com

Untuk bertahan dalam dunia pemasaran yang kompetitif, penjual harus memiliki staretegi marketing yang jitu supaya konsumen tertarik dengan produk yang ditawarkan. Salah satu strategi cerdas yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan decoy effect. Strategi tersebut dapat memengaruhi keputusan konsumen dengan cara yang menarik. Hal ini terjadi ketika konsumen merasa bingung saat membeli produk karena dihadapkan oleh beberapa pilihan. Namun, dengan adanya decoy effect, penjual memasukkan pilihan ketiga yang sebenarnya tidak begitu m enarik tetapi membuat pilihan sebelumnya terlihat lebih menguntungkan. Untuk selengkapnya, simak penjelasan berikut!

Apa itu Decoy Effect?

Decoy effet terjadi ketika ketika pilihan tambahan, yang disebut umpan (decoy), diperkenalkan ke dalam set opsi yang ada. Umpan tersebut biasanya memiliki harga yang tidak masuk akal atau fitur yang kurang diminati. Fungsinya adalah untuk membuat salah satu opsi yang sebelumnya mungkin kurang menarik menjadi lebih unggul dalam perbandingan.

Misalnya, ketika konsumen memilih paket kecil popcorn seharga Rp30.000 atau paket besar seharga Rp60.000, kebanyakan orang mungkin akan memilih yang kecil. Namun, ketika opsi ketiga ditambahkan, yaitu paket medium seharga Rp50.000, tampaknya paket besar menjadi pilihan terbaik karena perbandingannya dengan opsi yang baru ditambahkan.

Ilustrasi perempuan dengan tanda tanya | sumber : freepik.com

Bagaimana Decoy Effect Mempengaruhi Konsumen?

Decoy effect bekerja dengan cara menarik perhatian konsumen pada perbandingan antara opsi yang ada. Decoy tidak dimaksudkan untuk dipilih, tetapi justru membuat pilihan lain terlihat lebih menguntungkan dalam perbandingan langsung.

Para penjual menggunakan strategi ini dengan cerdas untuk mengarahkan preferensi konsumen. Mereka menciptakan ilusi bahwa konsumen membuat keputusan yang rasional, padahal sebenarnya dipengaruhi oleh opsi tambahan yang seharusnya tidak dipertimbangkan.

Dampak Decoy Effect

Efek umpan (Decoy Effect) memiliki dampak yang signifikan pada perilaku konsumen dan strategi pemasaran. Dampak utamanya adalah:

Salah satu dampak utama dari efek umpan adalah pengaruhnya terhadap keputusan konsumen. Konsumen sering kali terdorong untuk memilih opsi tertentu karena perbandingan langsung dengan opsi lain yang muncul sebagai umpan (decoy), meskipun sebelumnya opsi tersebut mungkin tidak terlihat begitu menarik. Hal ini dapat menyebabkan konsumen mengabaikan preferensi asli mereka dan membuat keputusan yang kurang sesuai dengan kebutuhan sebenarnya.

Ilustrasi grafik penjualan meningkat | sumber : freepik.com

Bagi pemasar, efek umpan dapat menjadi strategi yang sangat efektif untuk meningkatkan penjualan. Dengan memasukkan opsi tambahan yang seharusnya tidak menarik, mereka dapat mendorong konsumen untuk memilih produk atau layanan tertentu yang sebelumnya kurang diminati. Hal ini dapat menghasilkan peningkatan penjualan pada produk atau paket yang diinginkan oleh pemasar, sehingga meningkatkan profitabilitas perusahaan.

Decoy Effect juga dapat memengaruhi persepsi nilai produk atau layanan. Dengan memasukkan opsi tambahan yang mungkin tidak memberikan nilai yang sebanding dengan harganya, pemasar dapat membuat produk utama terlihat lebih menguntungkan dalam perbandingan. Hal ini dapat mengubah pandangan konsumen terhadap nilai suatu produk atau layanan, membuatnya terlihat lebih menarik atau layak untuk dibeli.

Dalam strategi penentuan harga, decoy effect dapat digunakan untuk mengarahkan preferensi konsumen pada opsi tertentu. Dengan menempatkan harga dan fitur produk secara strategis, pemasar dapat mengontrol bagaimana konsumen melihat nilai produk dan mempengaruhi keputusan pembelian mereka.

Cara Menghindari Decoy Effect

Meskipun efek decoy sulit dihindari sepenuhnya, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan konsumen untuk mengurangi pengaruhnya :

Decoy Effect adalah salah satu trik atau strategi yang digunakan penjual untuk mempengaruhi pilihan konsumen dengan cara yang tidak selalu disadari. Namun, dengan memahami cara kerjanya, konsumen dapat lebih waspada saat menghadapi situasi di mana opsi tambahan diperkenalkan. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang preferensi dan kebutuhan diri sendiri, konsumen dapat membuat keputusan yang lebih cerdas.