Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Luhut: RI Harus Bersiap, Robot akan Banyak Menggantikan Tenaga Manusia
26 September 2017 9:35 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
ADVERTISEMENT
Di depan ratusan mahasiswa saat menjadi narasumber pada acara Sarasehan Kebangsaan yang diadakan di Universitas Islam Malang, Senin (25/9), Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Pandjaitan mengatakan masyarakat Indonesia harus bersiap menghadapi perkembangan teknologi yang tak bisa dihindari.
ADVERTISEMENT
Era robotisasi segera tiba, robot-tobot akan menggantikan tenaga manusia sehingga banyak lapangan pekerjaan yang hilang.
"Beberapa hari lalu pada sebuah konferensi di Hong Kong, terungkap sekarang terjadi fenomena besar. China mulai menggunakan robot pada banyak industrinya. China mulairobotik,” kata Luhut dalam keterangan tertulis, Selasa (26/9).
Ia mengatakan, bisa saja di masa depan saat para mahasiswa mulai memasuki dunia kerja, perkembangan teknologi berdampak pada mereka, seperti misalnya tenaga manusia tidak dibutuhkan lagi karena sudah tergantikan robot.
"Kalian sebagai generasi muda harus menyiapkan diri dan beradaptasi menghadapi perkembangan ini. Berpikir kreatif, agar bisa bermanfaat bagi bangsa dan negara," ujar Luhut.
Selanjutnya pada acara Ikatan Ahli Geofisika, terkait dengan fenomena robotik yang mulai muncul, Luhut meminta para ahli geologi mengantisipasi keadaan ini.
ADVERTISEMENT
"Selain robot, mobil listrik saat ini juga sudah mulai diperkenalkan. Ini merupakan tantangan karena menurut penelitian mobil listrik dapat mengurangi penggunaan energi fosil hingga 30%. Ini tantangan, kita harus mampu beradaptasi," katanya.
Menurut Luhut, mobil listrik adalah salah satu alternatif yang diciptakan seiring penurunan produksi migas.
"Pemerintah mencatat penurunan produksi minyak dan gas tahun ini. Energi tenaga surya sudah murah. Energi pasang surut juga tengah dikembangkan. Apa Anda masih mau melakukan business as usual? Kita tidak boleh hanya menerima kenyataan," pungkasnya.