Susi Berbagi Pengalaman di Hadapan 1.000 Guru se-Indonesia

15 Oktober 2017 18:10 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Susi Pudjiastuti (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Susi Pudjiastuti (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti sore ini menghadiri acara Temu Pendidikan Nusantara 2017: Belajar dari Anak yang diselenggarakan di Gelanggang Olahraga (GOR) Ragunan, Jakarta Selatan. Susi menjadi pembicara di hadapan 1.000 guru yang berasal dari berbagai wilayah.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan tersebut Susi berdialog dengan guru-guru. Ia meminta agar para guru memiliki semangat dalam mendidik murid-muridnya, sehingga generasi masa depan bangsa bisa berkompetisi pada era globalisasi.
"Anak-anak harus bisa bersaing di era global, tanpa pendidikan yang Ibu (guru) berikan generasi Indonesia yang akan datang tidak akan bisa bersaing dan berkompetisi di era globalisasi. Globalisasi dan berkompetisi untuk memenangkan pertarungan baik ekonomi maupun lainnya," kata Susi di GOR Ragunan, Jakarta, Minggu (15/10).
Susi menjelaskan, tentunya peran seorang pendidik sangat berpengaruh dalam memajukan anak-anak. Semangat seorang guru sangat diperlukan saat mendidik, apalagi semangat untuk mendorong anak-anak belajar.
"Berapa jauh kita mau maju ke depan yang menentukan adalah semangat Bapak dan Ibu (guru) semua kalau Bapak dan Ibu mendidik semangatnya segini dia tidak bisa memberi kepada anak-anak untuk senang belajar," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Susi juga sempat bercerita tentang pendidikanya yang hanya sampai kelas 2 SMA. Tapi, hal itu tak membuat Susi pantang membaca. Wanita asal Pangandaran, Jawa Barat, ini mengaku sangat suka membaca.
"Semua orang sudah tahu pendidikan formal saya sampai SMA kelas 2. Dari SD, SMP, sampai SMA itu saya punya guru-guru yang penuh semangat," ujarnya.
"Kesukaan dan kesenangan saya untuk terus belajar, saya dari kecil senang membaca. Nah sekarang memang media baca itu tidak hanya sekedar kertas tapi sudah elektronik," bebernya.