Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Sepenggal Cerita: Putri Jawa di Suriname
21 Juni 2024 11:36 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Michael Bastian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sepenggal cerita ini ketika kala itu saya diminta untuk mendampingi atasan yang menjadi juri di acara final pemilihan Putri Jawa 2022 di Paramaribo, Suriname. Ini merupakan pengalaman pertama dan menarik bagi saya, menghadiri suatu kontes kecantikan yang sarat kental akan budaya dan nilai-nilai Jawa, tetapi bukan di Indonesia, tapi di Suriname.
ADVERTISEMENT
Ajang kecantikan Putri Jawa Suriname 2022 ini sempat viral, bukan hanya di Suriname tetapi sampai juga di Indonesia. Para finalis Putri Jawa Suriname ini tersohor bukan hanya karena paras mereka yang ayu dan cantik, namun juga karena mereka sarat akan khas Indonesia, nama belakang mereka begitu familiar bagi kita yang membacanya, sebut saja Priscilla Wirokarso, Ariel Soemopawiro, Colleen Ngadino dan sebagainya. Para finalis Putri Jawa Suriname tahun 2022, bukan asal comot saja, mereka merupakan hasil seleksi dari sejumlah panel yang ahli, sebut saja Duta Besar RI untuk Suriname, Y.M. Julang Pujianto serta Ibu Netty Astrokarijo, yang menjadi ketua Juri, wong Suriname keturunan Jawa. Beliau juga merupakan Guru Bahasa Jawa di KBRI Paramaribo.
Suriname, merupakan sebuah negara di Amerika Selatan dan Karibia, memiliki populasi keturunan Jawa yang signifikan. Sejarah migrasi orang Jawa ke Suriname dimulai pada akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20, ketika Belanda, memindahkan ribuan orang Jawa untuk bekerja di perkebunan di Suriname. Meskipun banyak dari mereka telah kembali ke Indonesia setelah kontrak kerja mereka berakhir, sebagian besar dari mereka memilih untuk menetap dan membangun kehidupan baru di Suriname.
ADVERTISEMENT
Kontes kecantikan Putri Jawa bukan sekadar kompetisi kecantikan biasa, sempat vakum selama 20 tahun, namun acara ini kembali dihidupkan mengingat pentingnya upaya untuk menjaga dan melestarikan warisan budaya nenek moyang mereka di Suriname, wilayah Amerika Selatan dan Karibia. Putri Jawa juga menjadi simbol komunitas Jawa di Suriname dalam merayakan budaya Jawa. Putri Jawa Suriname tahun 2022 diselenggarakan oleh Vereniging Herdenking Javaanse Immigratie (VHJI), bertujuan untuk mempromosikan solidaritas dan nilai-nilai budaya Jawa, serta menyoroti peran penting wanita dalam berbagai bidang seperti sosial, industri kreatif, lingkungan, pendidikan, dll.
Para finalis Putri Jawa Suriname, merupakan perempuan keturunan Jawa, mereka tidak hanya dinilai berdasarkan penampilan fisik saja. Sebagai generasi muda Jawa di Suriname, mereka harus mampu menunjukkan pengetahuan dan keterampilan dalam budaya Jawa, kemampuan komunikasi dalam Bahasa Jawa, serta dinilai tentang kontribusi mereka terhadap masyarakat.
Keberhasilan kontes Putri Jawa Suriname tahun 2022 menunjukkan betapa kuatnya keinginan komunitas Jawa di Suriname untuk mempertahankan identitas budaya mereka. Putri Jawa Suriname juga menjadi platform untuk memperkenalkan budaya Jawa kepada masyarakat Suriname yang lebih luas dan bahkan dunia. Dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk dari Indonesia, kontes ini diharapkan dapat terus berlanjut dan berkembang di masa depan
ADVERTISEMENT
Kontes Putri Jawa Suriname lebih dari sekadar ajang kecantikan, acara ini sebagai perayaan identitas, warisan, dan kebanggaan budaya meski jauh dari tanah leluhur mereka. Di tengah arus globalisasi dan perubahan zaman, upaya komunitas Jawa di Suriname untuk menjaga tradisi mereka adalah contoh inspiratif dan patut mendapat apresiasi tentang bagaimana budaya Jawa dapat bertahan dan berkembang di tanah Suriname yang jauh dari asal-usulnya, Indonesia.
Saya ikut senang, sebagai orang Indonesia yang berada di Suriname, bisa menyaksikan langsung antusiasme dan semangat masyarakat Jawa disini untuk terlibat didalam upaya-upaya pelestarian kebudayaan Jawa. Meski demikian, masih banyak pekerjaan rumah yang perlu dibereskan, upaya menjaga serta melestarikan budaya Jawa di Suriname memerlukan kolaborasi antara semua pihak, termasuk pemerintah Indonesia-Suriname serta komunitas Jawa tentunya dengan terus mengembangkan strategi dan program yang relevan agar warisan budaya Jawa di Suriname dapat dipertahankan dan dinikmati oleh generasi mendatang.
ADVERTISEMENT
*****