Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Sosialisasi Pembuatan Pestisida Nabati dari Ekstrak Putung Rokok dan Daun Pepaya
14 Agustus 2024 16:06 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Michael Jonatan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pengkol, Nguter, Kab. Sukoharjo (27/7/2024) Mahasiswa Tim II Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro melakukan sosialisasi pembuatan pestisida nabati (Pesnab) dari ekstrak putung rokok dan daun pepaya kepada ibu-ibu anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) di Desa Pengkol.
ADVERTISEMENT
Kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan di desa Pengkol, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo Pelaksanaan program kerja baik keilmuan maupun multidisiplin mulai dilaksanakan setelah 3 minggu diterjunkan dari Universitas Diponegoro. Program kerja yang dijalankan sebelumnya telah disusun dan dikonsultasikan dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) masing-masing kecamatan. Program kerja yang dirancang oleh mahasiswa mengikuti tema besar yang dicanangkan Undip, yaitu “Pengentasan Kemiskinan dan Ketahanan Pangan”.
Salah satu program kerja monodisiplin oleh Michael Jonatan, mahasiswa S1 program studi Bioteknologi bergerak koheren dalam ketahanan pangan yang digabungkan dengan konsep zero-waste. yaitu sosialisasi pemanfaatan ekstrak putung rokok yang dicampurkan dengan daun pepaya sebagai pestisida nabati (Pesnab). Penggagas program berpendapat bahwa meningkatkan ketahanan pangan merupakan salah satu aspek yang begitu penting, sesuai dengan tujuan Bangsa Indonesia untuk mencapai Sustainable Developments Goals termasuk zero-hunger.
ADVERTISEMENT
Program ini dilatarbelakangi potensi Desa Pengkol, dimana terdapat sumber daya manusia yang mumpuni dan aktif dalam melaksanakan perkebunan, ditambah dengan lahan yang relatif luas serta produktif, salah satunya adalah daun dari pohon pepaya. Tidak hanya potensi, terdapat juga permasalahan berupa serangan hama pada tanaman-tanaman di lahan KWT, menyebabkan produksi menurun secara signifikan. Di lain sisi, sampah putung rokok merupakan salah satu sampah yang paling banyak ditemui di Desa Pengkol, dikarenakan sebagian besar warga berjenis kelamin pria di Desa Pengkol merupakan perokok aktif.
Sosialisasi pembuatan pestisida nabati berbahan dasar ekstrak putung rokok dan daun pepaya kepada ibu-ibu KWT Desa Pengkol dilaksanakan di lahan KWT, tepatnya di sebelah Balai Desa Pengkol. Tahapan pembuatan dimulai dari ekstraksi tembakau dari putung rokok, penghancuran dan pencampuran daun pepaya pada rendaman putung rokok, perendaman selama semalam dan penyaringan pestisida nabati sebelum dimasukkan ke dalam spray bottle.
ADVERTISEMENT
Antusiasme ibu-ibu KWT dapat terlihat dari partisipasi aktif dalam demonstrasi pembuatan pestisida nabati tersebut. Tidak hanya itu, banyak pertanyaan yang dilontarkan oleh partisipan saat penjelasan diberikan, terutama terkait efisiensi dan keterjangkauan bahan-bahan yang digunakan. Partisipasi aktif dari ibu-ibu KWT Desa Pengkol menunjukkan keinginan belajar partisipan yang tinggi.
“Tentunya mendapat ilmu baru, karena memang beberapa tanaman rawan terserang hama, sehingga adanya alternatif pestisida dapat sangat membantu. Pembuatannya juga mudah dan bahan-bahannya tidak sulit untuk didapatkan.” Kata Parni selaku salah satu anggota KWT Desa Pengkol.
Penulis : Michael Jonatan, Fakultas Sains dan Matematika, Bioteknologi
DPL : Dr. Ir. Yoyok Budi Pramono, S.Pt, M.P., IPM