Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
The Curse - The Cursed Saturday
8 Mei 2017 19:24 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
Tulisan dari Michaela Vanessa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sabtu kemarin saya menyempatkan diri untuk menonton The Curse di Kelapa Gading ditengah-tengah kesibukan saya. Pertamanya saya tidak tahu ini film tentang apa dan saya tidak berniat mencari tahu supaya saya tidak ada ekspektasi dan bisa mendapatkan sensasi yang tidak bisa di prediksi.
ADVERTISEMENT
Ternyata ini adalah film horror yang bersetting di Melbourne. Sepanjang film saya jadi bernostalgia dengan pengalaman liburan saya 2 tahun silam. Begitu banyak pemamdangan indah Melbourne yang sangat familiar ditampilkan di film ini. Membuat saya jadi ingin sekali mengunjungi kembali kota Melbourne.
Diluar dari indahnya film ini secara visual, dari segi cerita sebenarnya film ini ada banyak kekurangan. Banyak plot-plot yang tidak dijelaskan lebih dalam. Seperti pada awal cerita, dikisahkan perceraian Shelina, lalu adanya kasus Salman. Plot di paruh awal film sama sekali berbeda dengan paruh akhir. Tidak ada sangkut pautnya dengan kisah di paruh akhir film yang ternyata adalah plot utama. Banyak sekali adegan yang lompat-lompat dan cerita yang dibiarkan menggantung.
ADVERTISEMENT
Kesimpulan akhir, saya cukup olahraga jantung dengan begitu banyaknya adegan-adegan mengagetkan selama 2 jam. Dan walaupun saya tidak terlalu puas dengan film ini, saya senang melihat banyaknya perpaduan kebudayaan di sini. Latar Melbourne, orang Indonesia, dan cerita mistis Thailand.