Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.91.0
Konten dari Pengguna
Doomscrolling dan Adiksi Media Sosial: Lingkaran Negatif yang Menjerat Gen Z
1 Desember 2024 13:59 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Michelle Theresia Chandra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Berapa lama waktu yang kamu habiskan untuk scroll media sosial hari ini? Jika kamu menghabiskan waktu lebih dari 1 jam hanya untuk membaca berita buruk, hati-hati! Mungkin kamu sedang mengalami fenomena yang disebut doomscrolling. Apa sih sebenarnya doomscrolling, dan mengapa Gen Z menjadi kelompok yang paling rentan terjebak dalam lingkaran negatif ini?
ADVERTISEMENT
Apa Itu Doomscrolling?
Doomscrolling adalah kebiasaan menghabiskan waktu secara berlebihan untuk membaca berita buruk atau konten negatif di media sosial. Istilah ini muncul pada tahun 2020, saat pandemi COVID-19 yang memaksa banyak orang untuk bergantung pada informasi daring demi memahami situasi dunia. Kebiasaan ini diperparah oleh algoritma media sosial yang seringkali memprioritaskan konten sensasional, sehingga membuat pengguna terjebak dalam lingkaran informasi yang negatif. Lingkaran negatif yang ditimbulkan akibat doomscrolling tentu berdampak pada kesehatan mental, terutama kesehatan mental Gen Z.
Mengapa Gen Z Rentan?
Doomscrolling berdampak lebih besar pada Gen Z karena mereka tumbuh di zaman serba digital, di mana informasi sangat mudah diakses melalui media sosial, seperti Tiktok, Instagram, dan X. Hal ini membuat mereka lebih sering terpapar informasi yang bersifat negatif. Berdasarkan penelitian dari Flinders University, kelompok usia ini memiliki kecenderungan lebih tinggi untuk mengalami kecemasan sosial, depresi, dan kesulitan tidur akibat paparan konten digital berlebihan yang semakin memperburuk kondisi kesehatan mental mereka.
ADVERTISEMENT
Faktor lain yang membuat Gen Z rentan adalah kebutuhan akan validasi digital. Generasi ini sering merasa tekanan untuk harus terus terhubung secara online agar tidak ketinggalan informasi (fear of missing out atau FOMO). Akibatnya, mereka sering kali scroll media sosial tanpa henti, bahkan ketika mereka tahu hal itu berpengaruh pada kesehatan mental mereka.
Penelitian Mengenai Doomscrolling
Reza Shabahang dari College of Education, Psychology and Social Work, Flinder University melakukan sebuah penelitian yang melibatkan 800 mahasiswa dari Iran dan Amerika Serikat untuk melihat perbedaan dampak dalam konteks budaya yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa doomscrolling bekaitan dengan kekhawatiran eksistensi, kehidupan, dan kematian bagi mahasiswa asal Iran dan Amerika Serikat. Selain itu, fenomena ini juga muncul sebagai indikator rasa tidak suka terhadap orang lain di kalangan mahasiswa Iran. Penelitian ini memperlihatkan bahwa konsumsi informasi negatif yang berlebihan melalui media sosial dapat menjadi trauma sekunder. Artinya seseorang mengalami dampak psikologis yang negatif meskipun tidak mengalami langsung peristiwa traumatis tersebut.
ADVERTISEMENT
Apa Saja Efek Doomscrolling Terhadap Kesehatan Mental?
Memahami dampak psikologis dari doomscrolling sangat penting di era yang didominasi oleh media sosial dan siklus berita 24/7. Seiring dengan semakin banyaknya orang yang bergantung pada platform online untuk mendapatkan informasi, potensi efek negatif terhadap kesehatan mental pun semakin besar.
1. Meningkatkan Stres, Kecemasan, dan Depresi
Menurut studi dari Universitas Flinder, kebiasaan doomscrolling dapat meningkatkan tingkat kecemasan hingga 30% pada pengguna media sosial harian. Stres yang dihasilkan dari rangsangan negatif ini dapat memicu respon melawan atau lari, yang berujung pada gejala fisik seperti tremor, sakit kepala, dan jantung berdebar.
2. Mengganggu Tidur
Kebiasaan terpapar berita negatif sebelum tidur dapat membuat otak tetap aktif dan sulit untuk rileks. Paparan konten yang memicu stres atau kecemasan, terutama menjelang waktu istirahat, dapat memicu insomnia, sering terbangun di malam hari, atau tidur yang tidak nyenyak. Akibatnya, tubuh tetap lelah meskipun telah beristirahat, sehingga berdampak pada produktivitas dan kesehatan mental di hari berikutnya.
ADVERTISEMENT
3. Gangguan Fokus dan Produktivitas
Perilaku doomscrolling membanjiri otak dengan informasi negatif yang sulit diproses, menyebabkan kelelahan mental dan intrusi pikiran yang terus-menerus. Selain itu, kualitas kerja juga menurun karena kurangnya perhatian penuh, ditambah gangguan tidur yang menguras energi fisik sehingga mengurangi efektivitas di siang hari.
Solusi Untuk Mengatasi Doomscrolling dan Adiksi Media Sosial
Penting bagi kita untuk menyadari bahwa kebiasaan doomscrolling tidak hanya memengaruhi kesehatan mental secara individu, tetapi juga menciptakan pola perilaku yang sulit dihentikan di tengah gempuran informasi digital. Dengan pemahaman ini, langkah-langkah konkret perlu diambil untuk memutus lingkaran negatif tersebut. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat membantu mengurangi doomscrolling dan adiksi media sosial.
• Tentukan Batas Waktu Penggunaan Media Sosial
Atur timer atau gunakan fitur screen time di ponsel untuk membatasi waktu penggunaan media sosial setiap harinya.
ADVERTISEMENT
• Jauhkan Ponsel dari Tempat Tidur
Menjauhkan ponsel dari jangkauan dapat mengurangi godaan untuk memainkannya saat bangun tidur maupun sebelum tidur.
• Fokus pada Konten Positif
Berlangganan pada akun atau halaman yang memberikan konten inspiratif, edukatif, atau membangun semangat. Hindari akun yang sering membagikan berita sensasional atau negatif.
• Temukan Kebiasaan Alternatif yang Lebih Sehat
Mengganti kebiasaan doomscrolling dengan aktivitas yang lebih bermanfaat dan tanpa menggunakan gadget, seperti membaca buku dan berolahraga.
Referensi
Shabahang, R. (2024, Juli 18). The dark side of social media: How doomscrolling impacts our worldview. ScienceBlog. https://scienceblog.com/546169/the-dark-side-of-social-media-how-doomscrolling-impacts-our-worldview/
Shabahang, R., Carlo, G. M., Griffiths, S., & Seabrook, E. (2024). Doomscrolling and the human condition: Existential and social implications of excessive online negativity consumption. Computers in Human Behavior Reports, 10, 100438. https://doi.org/10.1016/j.chbr.2024.100438
Pazzanese, C. (2024, October 17). Your side might lose, but you don’t have to lose your mind. Harvard Gazette. https://news.harvard.edu/gazette/story/2024/10/your-side-might-lose-but-you-dont-have-to-lose-your-mind/
ADVERTISEMENT