Konten dari Pengguna

Mengupayakan Hidup Sehat ala Mami Olis

Mifta Novikasari
Konsultan Gizi dan Penulis Buku. Recreational Runner. Lima buku yang sudah diterbitkan: Hidup Sehat Ala Mami Olis, Kunikmati UjianMu, Rezekimu Sudah Dijamin, Makanan dan Minuman dalam Al Quran, 1000 Hari Yang Menentukan: Nutrisi dalam Seribu HPK.
30 Juli 2019 7:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mifta Novikasari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi hidup sehat. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi hidup sehat. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Jika kita diminta untuk memilih antara sehat dan umur panjang atau sakit dan umur pendek, manakah yang akan kita pilih? Opsi pertama atau opsi kedua? Saya yakin sebagian besar atau bahkan semua dari kita akan memilih opsi yang pertama. Saya tidak yakin akan ada yang memilih umur pendek, apalagi dilalui dengan sakit-sakitan. Betul, apa betul sekali?
ADVERTISEMENT
Setelah memilih opsi pertama, pertanyaan selanjutnya adalah apa yang sudah kita upayakan untuk bisa sehat? Karena sejatinya kesehatan adalah sesuatu yang seyogianya diupayakan. Bukan take it for granted. Semacam berharap makan banyak di restoran “all you can eatsetiap hari tanpa perlu olahraga tapi badan tetap bugar tanpa masalah. Terdengar menyenangkan, bukan?
Ilustrasi berbagai makanan. Photo by Kim Deachul on Unsplash
Sayangnya, kenyataan tak seindah harapan. Hidup sehat perlu diupayakan. Gaya hidup sehat tidak bisa hanya dibangun dalam sehari semalam seperti membangun Candi Prambanan dalam kisah legenda Roro Jonggrang. Hidup sehat perlu niat teguh, konsisten dan upaya berkesinambungan untuk mendapat hasil optimal. Hidup sehat bukan hanya tren gaya sesaat yang kemudian ditinggalkan saat kemalasan melanda. Lalu, bagaimana memulainya?
ADVERTISEMENT
Sama halnya dengan memulai perencanaan keuangan. Seorang financial planner pasti akan terlebih dulu memeriksa kondisi keuangan sebelum memberikan berbagai rekomendasi. Istilahnya “financial-check-up”. Pendapatan, cashflow, hutang dan lain sebagainya perlu didata dan dicek terlebih dahulu. Setelahnya, baru menentukan berbagai tujuan keuangan.
Ilustrasi menimbang berat badan. Photo by Gesina Kunkel on Unsplash
Dalam memulai hidup sehat pun, ada baiknya kita memetakan terlebih dahulu kondisi tubuh. Salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan metode sederhana yaitu menghitung Indeks Massa Tubuh (IMT). Yang perlu diingat adalah jangan sampai kita memetakan kondisi tubuh hanya dengan perasaan. “Kayaknya kok gemuk ya” atau “sepertinya kurus deh”. Apalagi membandingkan dengan kondisi tubuh orang lain. Nanti, hasilnya pun hanya sesuai perasaan saja alias tidak akurat.
Nah, setelah melakukan “healthy mapping”, baru deh, kita mulai untuk melakukan langkah selanjutnya. Kuncinya sederhana kok, walaupun pada praktiknya mungkin tak sesederhana teorinya. Intinya, untuk memiliki berat badan normal, asupan makanan harus sama dengan energi yang dikeluarkan. Kalau terlalu banyak asupan makanan masuk sedangkan energi yang dikeluarkan lebih sedikit, maka mengakibatkan kelebihan berat badan. Dan demikian sebaliknya.
www.freepik.com
Apa saja yang harus dilakukan? Ada empat hal yang bisa dikerjakan. Yang pertama adalah makan makanan yang sehat, bergizi dan seimbang. Kita dianjurkan untuk makan berbagai jenis makanan. Jangan hanya makan satu makanan tertentu saja. Mengapa kita perlu makan beraneka ragam? Karena satu jenis makanan tidak bisa menyediakan seluruh kebutuhan gizi. Pangan yang beragam membantu memenuhi kebutuhan gizi harian bagi tubuh. Semakin beragam makanan yang dimakan, maka zat-zat gizi yang diperoleh tubuh juga semakin kaya. Karenanya, sangat penting untuk memastikan bahwa tubuh mendapat makanan dari beragam jenis pangan.
ADVERTISEMENT
Selain jenis, jangan lupakan juga untuk memperhatikan jadwal makan. Jangan sampai kita melewatkan salah satu jadwal makan. Karena hal ini justru berdampak buruk. Sebagai contoh, terkadang kita beranggapan bahwa untuk menurunkan berat badan, kita bisa melewatkan salah satu waktu makan. Misalkan melewatkan sarapan. Padahal melewatkan sarapan hanya akan membuat kita menambah porsi makan di waktu makan selanjutnya. Belum lagi, produktivitas yang menurun di pagi hari karena tidak cukup mendapat asupan energi untuk beraktivitas. Enggak mau dong, diceramahin atasan di kantor gara-gara pusing enggak bisa menyelesaikan pekerjaan karena enggak sarapan?
Bagaimana dengan tiga hal lainnya? Saya akan bahas di tulisan selanjutnya, ya. Namun, kalau Anda penasaran dan tidak sabar menunggu, Anda bisa menemukan penjelasan lengkap dalam buku “Hidup Sehat ala Mami Olis”. Dalam buku tersebut dikupas mendalam tentang empat langkah mudah dalam menjalani gaya hidup sehat. Tak hanya teori, buku ini dilengkapi dengan tips praktis dan langkah-langkah praktikal yang mudah diterapkan dalam keseharian. Tak ketinggalan, checklist yang membantu Anda untuk memantau sejauh mana Anda sudah menerapkan gaya hidup sehat.
Ilustrasi buku Hidup Sehat ala Mami Olis
Buku ini juga dilengkapi dengan pemaparan seputar pangan fungsional serta bagaimana membaca label pada kemasan produk. Dengan bahasa ringan, buku ini ingin pembaca dapat lebih mudah memahami apa yang disajikan. Yang tak kalah penting tentunya, langkah nyata dari pembaca usai menutup halaman terakhir dari buku ini. Kalau penasaran tentang apa atau siapa Mami Olis, temukan jawabannya juga dalam buku ini, ya. Selamat membaca!
Ilustrasi konsumsi makanan sehat. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT