Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
SOLUSI RAMAH LINGKUNGAN: Pembuatan Pupuk Kompos dengan Air Nanas di Dusun Leban
17 Agustus 2024 22:50 WIB
·
waktu baca 2 menitDiperbarui 25 Agustus 2024 12:29 WIB
Tulisan dari Miftahul Jannah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sampah organik dapat diubah menjadi kompos untuk menyuburkan tanaman (Indriani & Hety, 2015). Jenis sampah organik yang dapat diolah menjadi kompos adalah sampah sayur, buah atau sisa makanan. Cara mudah dan cepat untuk mengubah sampah menjadi kompos adalah dengan menggunakan air nanas (Ginting, 2017). Maka pemilihan Program unggulan yang dipilih oleh Mahasiswa PMM (Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa) Universitas Muhammadyah Malang kelompok 107 gelombang 02 ialah pembuatan pupuk kompos dengan bahan aktivator air nanas dan memanfaatkan hasil tani warga di Dusun Leban. Kegiatan pengabdian dilakukan secara 2 tahap yaitu sosialisasi dan pendampingan pembuatan pupuk kompos. Tahap ke- I dilaksananakan pada hari Kamis 08 Agustus 2024 dimana pengabdi mengumpulkan karang taruna yang berdomisili dusun Leban. Selanjutnya dilakukan kegiatan sosialisasi dengan metode Focus Group Discussion (FGD) yaitu menjelaskan cara mendaur ulang sampah sisa rumah tangga, dan menjelaskan tentang defenisi pupuk kompos, manfaat pupuk kompos, cara membuat activator dengan air nanas dan prosedur membuat pupuk kompos menggunakan activator air nanas. Mayoritas warga Desa Tawangargo khususnya di Dusun Leban adalah penghasil sayur maka kelompok kami melakukan pemanfaatan sayur yang sudah tidak layak jual dan tidak layak konsumsi sebagai bahan utama pada pembuatan pupuk kompos ini guna mengedukasi Masyarakat dusun Leban untuk memanfaatkan limbah rumah tangga yang ramah lingkungan dan tentunya pupuk kompos/pupuk organik tersebut sangat bermanfaat untuk memperbaiki struktur tanah juga dapat meningkatkan kehidupan mikroorganisme tanah (Fentia et al., 2023). Menurut Wijana, dkk (1991) nanas mengandung 81,72% air; 20,87% serat kasar; 17,53% karbohidrat; 4,41% protein dan 13,65 % gula reduksi. Mengingat kandungan karbohidrat, gula, dan protein yang cukup tinggi, maka buah nanas memungkinkan untuk dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan pupuk melalui proses fermentasi, Tahap ke-II dilakukan pada hari Kamis 15 Agustus 2024 yaitu pembukaan fermentasi pupuk kompos dan mengaplikasikan langsung ke kebun sayur.
Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM)ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang. Kegiatan ini dilakukkan oleh kelompok 107 gelombang 2 yang dibimbing oleh DPL (Dosen Pembimbing Lapangan) Faris Rizal Andardi,ST.,MT dan beranggotakan lima mahasiswa, yaitu Pujianti Eka Lestari. J, Miftahul Jannah, Naura Rachma Aziiza, Dewi Novi Ludi’a Indrasari, Sabila Nafisah Tahira. Berasal dari prodi farmasi fakultas ilmu kesehatan
ADVERTISEMENT