Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Functional Freeze: Ketika Pikiran Terjebak dalam Keterpurukan
10 November 2024 12:16 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Miftahul Khairah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Terkadang kita merasa malas untuk sekedar bangun dari tidur, malas untuk balas chat, apalagi untuk keluar rumah. Kondisi ini bisa terjadi berhari-hari, kenapa yah?
ADVERTISEMENT
Functional Freeze adalah keadaan ketika seseorang mengalami kesulitan untuk bertindak secara normal setelah mengalami stres berat. Banyak orang yang pernah merasakan situasi ini, aktivitas sehari-hari menjadi tantangan, dan kemampuan untuk membuat keputusan atau berinteraksi dengan orang lain menjadi terhambat. Artikel ini akan membahas argumen utama mengenai fenomena Functional Freeze setelah stres parah, menyajikan counter argument, dan memberikan kesimpulan tentang dampaknya terhadap kesehatan mental.
Fungsional freeze sering kali merupakan respon alami tubuh terhadap stres ekstrem. Dalam keadaan ini, sistem saraf kita dapat terjebak dalam mode "fight or flight", dan ketika kedua respons tersebut tidak dapat diterapkan, individu mungkin mengalami pembekuan fungsi. Hal ini dapat mengakibatkan ketidakmampuan untuk berpikir jernih, mengambil keputusan, atau bahkan melakukan aktivitas sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Kondisi ini juga dapat mempengaruhi kesehatan mental secara keseluruhan. Proses pemulihan dari stres parah memerlukan waktu dan dukungan yang tepat. Selama fase pembekuan fungsional, individu mungkin merasa terasing dan kehilangan motivasi, yang dapat membantu kondisi mental dan emosional mereka. Oleh karena itu, memahami dan mengakui fenomena ini sangat penting untuk menawarkan dukungan yang diperlukan.
Namun, ada pandangan yang menyatakan bahwa keadaan bisa disalah artikan sebagai kemalasan atau mengurangi motivasi. Beberapa orang mungkin skeptis terhadap pengalaman ini, menganggapnya sebagai tanda kelemahan. Mereka berargumen bahwa banyak individu yang berhasil menghadapi stres tanpa mengalami pembekuan fungsi dan bahwa upaya untuk bangkit dari situasi sulit harus dilakukan tanpa penundaan.
Selain itu, ada yang berpendapat bahwa pembekuan fungsional dapat diatasi dengan teknik manajemen stres yang lebih baik. Misalnya, praktek mindfulness, meditasi, melakukan hal-hal kecil untuk mengembalikan fokus, atau terapi kognitif dapat membantu individu mengatasi rasa terjebak dan kembali berfungsi secara normal. Dalam hal ini, penekanan pada pengembangan keterampilan koping dianggap lebih efektif daripada mengakui dan menerima kondisi pembekuan fungsional.
ADVERTISEMENT
Functional Freeze ini adalah fenomena yang kompleks dan sering kali tidak dipahami dengan baik. Meskipun ada argumen yang menentang keberadaan atau validitas kondisi ini, penting untuk mengakui bahwa pengalaman individu dapat bervariasi. Menghadapi pembekuan fungsional memerlukan pendekatan yang sensitif dan dukungan yang tepat, serta kesadaran bahwa proses pemulihan tidak selalu linier. Dengan meningkatkan pemahaman tentang kondisi ini, kita dapat lebih mendukung individu yang mengalami stres parah dan membantu mereka menemukan jalan menuju pemulihan yang sehat.