Konflik Iran-Israel Memanas, Reaksi AS Berpengaruh Besar Terhadap Konflik?

Mikhael Dwi Putra Zebua
Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Udayana
Konten dari Pengguna
23 April 2024 15:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mikhael Dwi Putra Zebua tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar Ilustrasi, Source: Freepik
zoom-in-whitePerbesar
Gambar Ilustrasi, Source: Freepik
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Konflik Iran-Israel Kembali Memanas
Ketegangan antara Iran dan Israel yang telah berlangsung pasca "Revolusi Islam" di Iran pada 1979 meletus kembali. Konflik kedua negara kembali memanas pasca Iran mengirimkan serangan drone dan rudal ke wilayah Israel pada 13 April 2024 lalu. Latar belakang dibalik serangan ini adalah sebagai bentuk balas dendam militer Iran atas tragedi penyerangan konsulat Iran di Damaskus oleh Israel yang menyebabkan kematian beberapa tokoh penting Iran termasuk salah satu Jenderal nya yaitu Brigadir Jenderal (Brigjen) Mohammad Reza Zahedi. Kemudian pada 19 April 2024 lalu, kelompok militer Israel meluncurkan serangan balasan ke daerah Isfahan, Iran. Ketegangan antara dua negara ini menciptkan ketidakstabilan keamanan dan kondisi politik di Timur Tengah. Iran sendiri menyatakan dengan tegas agar Amerika Serikat tidak turut campur dalam pertikaian bersenjata antara Iran dengan Israel. Iran beralasan serangan yang kini dilancarkan terhadap Israel sudah berdasar aturan yang tertera dalam pasal 51 Piagam PBB.
ADVERTISEMENT
Respon Amerika Serikat Terhadap Konflik Iran-Israel
Konflik ini sudah mendapatkan respon langsung dari Pentagon, Amerika Serikat. Melalui media AP pada 13 April lalu, pemerintah Amerika Serikat menyatakan bahwa mereka akan tetap memegang komitmen untuk membantu mitranya (Israel) untuk meredam ketegangan yang terjadi di Timur Tengah. Pentagon juga menambahkan bahwa Amerika Serikat tidak mencari konflik dengan Iran, namun juga menambahkan bahwa Amerika Serikat akan membela apabila Israel serta pasukan militer Amerika Serikat di Israel mendapatkan ancaman. Amerika Serikat sendiri juga menyatakan tidak akan ikut campur dalam serangan balasan yang akan dilakukan oleh Israel. Hal ini tentunya merupakan satu langkah yang bijak dari Amerika Serikat untuk mencegah terjadinya konflik yang lebih besar, serta melibatkan negara-negara diluar Timur Tengah seperti Rusia dan China yang merupakan mitra dari Iran, yang kedepannya dapat menimbulkan Eskalasi Militer di Timur Tengah.
ADVERTISEMENT