Petualangan Mendaki Gunung

Milla Sulfanda
Mahasiswa aktif Universitas Pembangunan Jaya
Konten dari Pengguna
17 Desember 2023 19:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Milla Sulfanda tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi mendaki gunung (Sumber : https://pixabay.com/id/photos/)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mendaki gunung (Sumber : https://pixabay.com/id/photos/)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
"Hidup adalah berani berpetualang atau tidak."-Helen Keller
Pernahkan kamu berpikir seperti itu ketika sedang menatap gunung? Kamu merasa gunung itu sangat tinggi, banyak pohon, jalan setapak, dan pasti ada berbagai macam hewan disana. Kemudian kamu membuat satu kesimpulan, aku tidak akan mendaki gunung. Lantas kamu berpikir mengapa orang harus berpetualangan mendaki gunung yang menyusahkan daripada berdiam diri di rumah.
ADVERTISEMENT
Saya pernah berpikir seperti itu saat saya malas melakukan aktifitas di luar rumah, apalagi mendaki gunung tinggi. Pikiran seperti itu bermula pada saat saya melihat potret gunung-gunung yang tinggi dan merasa melelahkan jika mendakinya. Beberapa kali saya melihat orang-orang berpertualangan mendaki gunung. Ketika saya mencoba berpertualangan mendaki gunung banyak hal positif yang terjadi. Apa yang saya alami ini ternyata juga banyak dialami oleh orang lain.
Hal tersebut didukung oleh pernyataan Gregory A. Miller, PhD, president of the American Hiking Society mengatakan penelitian menunjukkan bahwa mendaki memberikan efek positif, dalam mengatasi gejala stres dan kegelisahan. Gregory juga mengatakan kalau berada di alam luas sudah menjadi naluri alami di dalam DNA manusia. Artinya, manusia pada hakikatnya memang perlu berada di alam terbuka. Fakta tersebut tidak mengherankan karena setiap kali kita melihat pemandangan yang luar biasa indahnya ada kebahagian tersediri bagi kita, dan udara yang sejuk menenangkan pikiran. Namun, kita terkadang melupakan hal ini.
ADVERTISEMENT
Apakah tidak melelahkan mendaki gunung yang tinggi hanya untuk menikmati keindahan alam? Bukankah ada banyak pemandangan tanpa melakukan pendakian gunung? Memang benar banyak pemandangan yang tidak perlu mendaki gunung, tetapi mendaki gunung bukan hanya mengenai keindahan alam tetapi memberikan keseimbangan dari segi fisik maupun mental kita. Menurut ahli psikologi, Dr. Rachael M. Summers dalam sebuah jurnal yang berjudul "The Psychological Benefits of Nature: An Outline", ketika seseorang berada di alam terbuka seperti gunung, otaknya mengalami pengurangan stimulasi yang berlebihan dan dapat memulihkan energi yang terkuras.
Ilustrasi mendaki gunung (Sumber : https://www.pexels.com/id-id/pencarian/mendaki%20gunung/)
Bagi kalian yang merasa bahwa bahwa mendaki gunung adalah hal yang membosankan, melelahkankan, dan merasa takut. Mungkin sulit mengubah cara pandang tetapi cobalah mendaki gunung dan rasakan berpetualangan yang menyenangkan. Inilah saatnya mendorong minat dalam kegiatan mendaki gunung dan gaya hidup sehat.
ADVERTISEMENT
Pertama, jika kamu merasa insomnia atau jam tidur yang tidak teratur. Ini sangat tidak baik bagi tubuh, jam tidur yang tidak teratur memiliki dampak negatif bagi tubuh. Cara mengatasi hal tersebut dengan mendaki gunung. Mendaki gunung merupakan aktifitas olahraga yang menstabilkan mood dan mengurangi tekanan di dalam pikiran, hal ini membuat tubuh menjadi rilex. Charlene Gamaldo, M.D. Charlene adalah seorang medical director John Hopkins Center for Sleep, di Howard County General Hospital mengatakan sejumlah penelitian membuktikan bahwa olahraga membantu kamu tidur lebih cepat dan meningkatkan kualitas tidur.
Kedua, Pengalaman baru akan ada jika adanya kegiatan baru. Mendaki gunung selalu membuat pengalaman baru tersendiri bagi setiap orang, sensasi yang disajikan dengan berpertualangan mendaki gunung membuat kebahagian. Rasa lelah dan rintangan yang dijalani saat mendaki gunung menyebabkan sensasi yang tidak dapat dipungkiri. Menurut pandapat Chandra, dkk (2003) dorongan mencari sensasi adalah suatu kecenderungan individu untuk mencari pengalaman baru, meningkatkan kegairahan dan mencari rangsangan yang optimal.
ADVERTISEMENT
Ketiga, Pemandangan alam yang diperlihatkan ketika berada di atas gunung, pemandangan tersebut menyejukan mata. Rasa lelah yang diakibatkan dengan mendaki gunung tergantikan begitu melihat pemandangan yang indah dan menyegarkan mata. Pemandangan ini mampu diabadikan sebagai memori yang menyenangkan. Menurut Aprilia (2017) yakni mendaki gunung bisa bermanfaat bagi mental serta membuat hidup lebih bahagia karena terhubung dengan alam dapat membawa kedamaian dan rasa nyaman. Vita Cecilia mengatakan bahwa Indonesia memiliki lebih dari 400 gunung dengan 129 di antaranya adalah gunung api. Sementara itu, sebanyak 29 pegunungan juga terdapat di Nusantara. “Daya tarik wisata gunung di Indonesia sangat luar biasa. Pesona hutan tropisnya, hutan hujan yang membuat Indonesia jadi sangat menarik,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Mengubah pola pikir seseorang tentang berpetualangan mendaki gunung bukanlah hal yang mudah, terutama jika kita berpikir mengenai rasa lelah yang terjadi ketika mendaki gunung. Meskipun demikian, banyak hal positif yang terjadi ketika kita mendaki gunung bukan hanya pertualangan, tetapi memberikan keseimbangan dari segi fisik maupun mental dengan keindahan alam sambil memberikan dorongan minat dalam kegiatan mendaki gunung dan gaya hidup sehat. Jadi mulai sekarang cobalah untuk mendaki gunung! Jika kamu masih saja tidak mau mendaki gunung dari sekarang, usia akan terus bertambah dan bumi akan menua. Akan tetapi, apakah kamu rela melewatkan keindahan alam dari atas gunung?