Teruntuk Anak Muda, Ini Cara Menghilangkan Rasa Malas agar Kembali Produktif

4 Januari 2023 9:27 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pemalas. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pemalas. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Kemalasan biasanya dikenali sebagai kebiasaan enggak ingin melakukan hal-hal yang sebenarnya bisa dilakukan. Memang rasa malas sebenarnya adalah hal yang normal, namun kalau dibiarkan berlarut-larut tentu bisa menghambat aktivitas sehari-harimu. Kondisi ini juga dapat memicu kebiasaan malas gerak yang dapat berdampak pada berbagai masalah kesehatan.
ADVERTISEMENT
Apa pun penyebabnya, ketika kemalasan ada dalam diri, kita sering merasa frustrasi ketika kita ingin menyelesaikan tugas-tugas penting tetapi merasa terlalu lelah dan lelah untuk memulainya. Kamu ingin atasi kebiasaan malas ini? Berikut beberapa cara untuk mengalahkan kemalasan.

Temukan motivator

Ilustrasi pemimpin memberikan inspirasi dan motivasi. Foto: Shutterstock
Langkah pertama untuk menaklukkan kemalasan adalah mencari tahu apa yang memotivasimu. Kemudian setelah kamu mengidentifikasi motivator terbaikmu, pertimbangkan untuk menuliskannya dan letakkan di suatu tempat yang kamu lihat setiap hari, seperti cermin kamar mandi atau layar smartphone.
Sementara itu, ketika kamu merasa enggak termotivasi, pikirkan apakah kamu hanya perlu istirahat atau kamu perlu ingatkan ke diri sendiri tentang tujuan menyeluruh dari tugas tersebut untuk memicu energi baru.

Hindari distraksi

com-Ilustrasi ibu multitasking. Foto: Shutterstock
Distraksi atau gangguan yang terus-menerus dapat berdampak buruk pada kinerja dan kesejahteraanmu karena bisa menguras sumber daya kognitif yang diperlukan. Untuk itu, kamu bisa meluangkan waktu satu atau dua hari untuk melacak gangguanmu, seperti mencatat seberapa sering scroll media sosial atau membuka browser yang enggak terkait dengan pekerjaan. Setelah tahu apa saja gangguan, kamu bisa membuat rencana untuk menghindarinya.
ADVERTISEMENT

Tetapkan sasaran yang realistis

com-Ilustrasi membuat catatan. Foto: Shutterstock
Mengambil lebih dari yang bisa kamu capai secara realistis bisa menyebabkan gejala burnout seperti kelelahan dan penurunan motivasi. Sasaran yang menakutkan yang kamu tidak siap untuk mencapainya mungkin akan membayangimu dan membuat kamu merasa enggak ingin melakukan apa pun, apalagi langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai hal yang mustahil.
Untuk itu menetapkan sasaran yang lebih realistis itu perlu, dengan cara ini kamu akan lebih merasa tidak terlalu kewalahan dan tingkat produktivitasmu cenderung tetap konsisten selama prosesnya.

Gunakan teknik Pomodoro untuk mengisolasi kemalasanmu

Ilustrasi buku catatan. Foto: Shutterstock
Teknik Pomodoro adalah strategi manajemen waktu yang terkenal untuk membantu orang tetap produktif. Kamu bisa mulai untuk mengatur waktu dengan bekerja selama 25 menit, kemudian istirahat selama 3 hingga 5 menit.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kamu juga bisa menggunakan metode pengaturan waktu mana pun yang paling cocok untukmu. Gunakan metode ini untuk secara efektif "mengkarantina" kemalasanmu. Biarkan diri kamu benar-benar malas selama waktu istirahat sejenak, kemudian bersiaplah untuk melanjutkan fokus ketika pengatur waktu sudah berakhir.

Selesaikan tugas dengan segera

Ilustrasi mahasiswa sedang mengerjakan tugas. Foto: BongkarnGraphic/Shutterstock
Ini mungkin tampak sederhana dan jelas. Tetapi ini adalah salah satu cara paling efektif untuk mengatasi kemalasan. Jika ada hal-hal yang perlu kamu lakukan sekarang, seperti mencuci piring, membuang sampah, atau mengunjungi toko kelontong, lakukan sekarang. Mengerjakan tugas-tugas dengan segera akan membantumu mengelola waktu secara efektif dan semua akan lebih terealisasi.

Beri hadiah untuk dirimu sendiri

Ilustrasi membaca buku self help. Foto: Tato_Torrejon/Shutterstock
Sebagian besar dari kita merasa jauh lebih termotivasi ketika ada hadiah di akhir aktivitas yang sudah kita lakukan. Lain kali, kalau kamu merasa malas atau tidak termotivasi dalam menghadapi tugas yang sulit, kamu bisa berencana untuk memberi dirimu hadiah. Misalnya, kamu bisa memanjakan diri dengan membeli camilan, berbelanja secara royal pada produk baru, atau beristirahat lebih lama.
ADVERTISEMENT
Laporan Mutiara Oktaviana