3 Tradisi Unik Lebaran di Indonesia

3 Mei 2022 18:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bayram, Tradisi lebaran  Foto: Shutter stock
zoom-in-whitePerbesar
Bayram, Tradisi lebaran Foto: Shutter stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran selalu berlangsung dengan meriah dan disambut dengan penuh sukacita. Hari raya ini pun selalu identik dengan berbagai hal yang menyenangkan.
ADVERTISEMENT
Banyak tradisi khas dari berbagai daerah di Indonesia yang muncul untuk memeriahkan momen hari besar tersebut.
Kira-kira tradisi lebaran seperti apa saja ya yang digelar di daerah-daerah Indonesia? Yuk, simak di bawah ini dilansir Ditsmp Kemdikbud.

Tradisi Baraan

Ilustrasi silaturahmi saat Lebaran Foto: Shutterstock
Tradisi yang satu ini merupakan ciri khas dari daerah Bengkalis, Provinsi Riau. Tradisi Baraan merupakan kegiatan kunjung mengunjungi tetangga secara beramai-ramai pada saat memasuki bulan Syawal.
Kegiatan Baraan ini mempunyai bermacam-macam tingkatan atau jenis. Mulai dari Baraan RT, RW, Desa, Mushola/Masjid, Kantor, Komunitas, hingga alumni sekolah.
Dalam perayaannya, semua rumah di Dusun tersebut akan mendapat giliran untuk dikunjungi. Makanan yang dihidangkan oleh tuan rumah pun juga beraneka ragam. Mulai dari kue mueh, ketupat, opor ayam, dan banyak lagi.
ADVERTISEMENT
Uniknya, kegiatan ini sangat sarat dengan makna islami. Karena setiap berkunjung di setiap rumah, sebelum atau setelah makan, dilakukan pembacaan doa.

Tradisi Tari Topeng Muaro Jambi

Pegiat kebudayaan, Mukhtar Hadi yang kerap disapa Borju menunjukkan Topeng Labu. (Foto: M Sobar Alfahri/Jambikita.id)
Sesuai dengan namanya, tradisi ini berasal dari Desa Muaro Jambi, Provinsi Jambi. Topeng ini berasal dari labu manis tua berkulit keras yang dihiasi menggunakan cat berbagai warna. Bukan hanya itu, ijuk juga diletakkan di atas topeng yang menyerupai rambut.
Orang-orang yang membawakan tarian ini merupakan pemuda Desa Muara Jambi yang peduli terhadap pelestarian kebudayaan dan seni tradisi. Ada 9 RT yang dilalui oleh pemain topeng ini.
Topeng labu merupakan tradisi turun-temurun di daerah ini. Diperkirakan, tradisi ini sudah ada dari ratusan tahun lalu.
Dari penelitian yang berdasarkan pengakuan dari tetua kampung, tradisi ini awalnya dimainkan lebih sederhana dibandingkan sekarang. Tapi, enggak menghilangkan kesakralan untuk saling memaafkan dan menghibur di hari pertama lebaran.
ADVERTISEMENT
Selain itu, tari topeng labu ini juga merupakan bagian dari sejarah perjuangan masyarakat Jambi di zaman kolonial. Saat itu, mereka menggunakan topeng labu saat berhadapan dengan penjajah.

Tradisi Nyembah Belari

Ilustrasi seorang anak laki-laki menerima salam tempel dari keluarganya saat Lebaran Foto: Shutterstock
Tradisi yang terakhir ini berasal dari Kecamatan Tambelan, Kabupaten Bintan. Tradisi ini dilakukan oleh anak-anak dari usia enam tahun hingga sekolah dasar dalam memeriahkan Hari Raya Idul Fitri.
Kegiatan bersilaturahmi yang dilakukan secara cepat atau setiap rumah yang dikunjungi dilakukan beramai-ramai dengan cara berlari atau berjalan cepat. Aktivitas ini adalah suatu tradisi Melayu di Tambelan.
Anak-anak yang melakukan Nyembah Belari ini enggak akan masuk ke rumah warga, tapi hanya berdiri di teras rumah warga untuk menadahkan tangan untuk menunggu pernak-pernik yang akan diberikan oleh tuan rumah tanpa paksaan atau syarat.
ADVERTISEMENT
Anak-anak ini juga membawa kantong plastik yang digunakan untuk membawa pernak-pernik yang diterima dari pemilik rumah. Biasanya, massa akan menyisir rumah warga yang berdekatan dengan area masjid raya, yaitu Desa Batu Leuk. Setelah itu rombongan tersebut bergerak ke perkampungan lain seperti Teluk Sekuni, Desa Melayu, Desa Hilir, dan Desa Kukup.
Laporan Afifa Inak