news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

4 Hal Kurang Menyenangkan yang Hanya Dirasakan Anak Bungsu

25 Oktober 2018 20:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kakak dan adik (Foto: Pexels)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kakak dan adik (Foto: Pexels)
ADVERTISEMENT
Sebagaimana anak sulung, anak tengah, atau anak semata wayang, terlahir sebagai anak bungsu juga pasti punya nasib yang dialami masing-masing orang.
ADVERTISEMENT
Jika biasanya anak bungsu identik dengan anak yang dimanja karena sering mendapat perhatian lebih dari orang tua dan keluarga, tapi nyatanya, jadi anak bungsu itu enggak selamanya enak, lho.
Dikutip dari Thought Catalog, berikut empat hal yang dirasa kurang menyenangkan yang biasanya dialami oleh anak bungsu. Apa saja?
1. Lebih sering dapat barang hibahan
Rata-rata, sebagai anak terakhir kamu pasti sering menerima barang hibahan dari kakak-kakakmu. Enggak cuma pakaian dan mainan, bahkan kamu pun harus sabar-sabar menerima dengan tangan terbuka gadget bekas dipakai kakakmu.
Syukur-syukur kalau orang tuamu mampu dan bersedia membelikan yang baru. Tapi kalau enggak, kalimat andalan semacam ‘kamu kan masih kecil, buat apa sih, gadget bagus-bagus banget?’ akan segera terhempas masuk ke kuping dan menghujam perasaanmu. Sabar, ya.
ADVERTISEMENT
2. Dianggap ‘anak kecil’ melulu
Enggak bisa ditampik, setiap keluarga pasti pernah mengalami masalah masing-masing. Enggak jarang pula, keberadaanmu sebagai anak terakhir sekaligus anggota keluarga paling muda kerap dianggap kurang kompeten untuk dilibatkan.
Sehingga mau enggak mau, kamu cukup jadi pendengar yang sabar dan seksama memperhatikan satu per satu anggota keluargamu berdebat. Makan hati, sih, tapi di sisi lain kamu bisa jadi seorang observer yang baik sekaligus punya sifat santai yang lebih natural.
3. Jadi ‘anak bawang’
Kamu pasti masih ingat ketika dulu kakakmu bergaul dengan teman-teman sebayanya, kamu yang bingung dan merasa terabaikan ingin ikut-ikutan nimbrung bergaul sehingga dijadikan ‘anak bawang’ oleh kakakmu dan gengnya.
Tapi dengan begitu, kamu jadi mudah beradaptasi dan enggak kesulitan untuk bergaul meski bukan dengan yang seusia denganmu. Efeknya, kamu jadi lebih dewasa dan tahu banyak dari teman-teman yang sebaya denganmu.
ADVERTISEMENT
4. Dibandingkan dengan kakak
Seorang kakak biasanya sering dijadikan role model atau panutan dalam hubungan persaudaraan. Enggak jarang, sosok kakak yang dinilai sudah berhasil ini kerap dibandingkan dengan sang adik yang masih berproses.
Enggak adil memang, namun memenuhi tuntutan untuk bisa menyamai atau lebih dari kakaknya, bisa menimbulkan beban tersendiri sebagai anak bungsu.