4 Iklan Nike yang Memicu Kontroversi

5 September 2018 20:35 WIB
clock
Diperbarui 21 Januari 2021 11:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Nike Hijab (Foto: Nike)
zoom-in-whitePerbesar
Nike Hijab (Foto: Nike)
ADVERTISEMENT
Belakangan ini kampanye iklan terbaru Nike sedang ramai diperbincangkan di dunia maya. Dalam kampanye terbarunya, Nike memunculkan sosok atlet American Footbal NFL Colin Kaepernick.
ADVERTISEMENT
Akibat dari kemunculan sosok Kaepernick, tagar seruan boikot Nike #NikeBoycott sempat menjadi trending topic di Twitter pada Selasa pagi (4/9/2018). Buat yang belum tahu, beberapa waktu yang lalu, sosok Kaepernick sempat ramai diperbincangkan karena menolak berdiri pra-pertandingan saat lagu kebangsaan Amerika Serikat didengungkan karena memprotes soal kesetaraan rasial.
Colin Kaepernick (tengah) berlutut. (Foto: Reuters via USA Today Sports)
zoom-in-whitePerbesar
Colin Kaepernick (tengah) berlutut. (Foto: Reuters via USA Today Sports)
Namun rupanya, hal tersebut bukan satu-satunya kampanye Nike yang berbau kontroversi. Dirangkum dari CBC News, berikut empat iklan Nike yang juga memicu kontroversi sepanjang sejarah.
1. Pelari Pengidap HIV
Pada Februari 1995 Nike menampilkan iklan pelari pengidap HIV Ric Munoz dari Loz Angeles. Dengan jaket biru dan celana pendek khas pelari, Ric berlari melintasi jalanan tanpa latar narasi suara. Hanya ada tulisan, “80 mil setiap minggu, 10 maraton setiap tahun. Positive HIV. Just do It.”
ADVERTISEMENT
Iklan berdurasi 34 detik tersebut mencoba menarasikan bahwa pengidap HIV pun bisa berprestasi. Namun iklan tersebut diprotes. Sutradara iklan tersebut bicara pada media bahwa perusahaannya mendapat sejumlah komplain, termasuk bahwa ‘tak seorang pun, termasuk Nike, boleh bicara soal [AIDS] secara terbuka.”
2. Olahraga untuk Perempuan
Pada tahun yang sama di bulan Agustus, setelah menampilkan pelari HIV, Nike kembali menampilkan iklan kontroversial lainnya. Iklan yang bertajuk “If You Let Me Play Sport” berdurasi 30 detik menampilkan bagaimana para perempuan mengulang-ngulang kalimat seperti pada judul tersebut.
“Andai kamu mengizinkanku berolahraga.”
Iklan ini juga dapat ditafsirkan bahwa perempuan juga berhak berolahraga, tidak hanya laki-laki semata. Menurut laporan Mary Schmitt dalam The Kansas City Star 30 September 1995 (Yarbrough, 1996), iklan ini tayang di televisi selama kurang lebih sebulan. Setelah tayang, telepon di markas Nike berdering terus-menerus. Beberapa yang menghubungi adalah para bapak yang anak perempuannya sebelumnya dilarang memasuki gelanggang olahraga karena diperuntukkan untuk laki-laki semata.
ADVERTISEMENT
3. Kesetaraan
Iklan Nike pada Februari 2017 menampilkan sejumlah atlet-atlet kulit hitam. Dalam iklan tersebut pemain basket LeBron James mengatakan, “Kesempatan tidak boleh dibeda-bedakan, sebuah bola mesti memantul sama untuk setiap orang.”
Iklan ini dinilai sebagai standar ganda Nike terhadap para buruh penghasil sepatu bermerek tersebut. Dilansir Daily Mail, Clay Travism, reporter Fox, kritis mempertanyakan bagaimana bisa raksasa perusahaan olahraga mempromosikan kesetaraan jika para atlet Nike menjadi bintang sedangkan di saat yang sama para buruhnya dibayar dengan sangat sedikit.
4. Olahraga dengan Hijab
Seorang perempuan Arab berhijab keluar dari rumah menggunakan pakaian olahraga dan sepatu untuk melakukan jogging. Setelahnya, perempuan lainnya yang juga berhijab juga ditampilkan sedang bermain skateboard.
ADVERTISEMENT
Orang-orang sekitar sinis melihat kedua perempuan tersebut sambil lantas muncul narasi suara, “Apa yang akan orang lain tentangmu? Adegan itu mengawali dimulainya iklan Nike pada Maret 2017 lalu.
Iklan ini mencoba mendobrak ketabuan perempuan Arab yang turut berolahraga menjadi atlet. Iklan ini muncul setahun sebelum Nike meluncurkan pakaian olahraga khusus perempuan berhijab. Menurut Reuters, di Arab Saudi, pelajaran olahraga di sekolah negeri dan gym adalah ilegal karena atlet untuk perempuan dianggap tidak sesuai dengan Islam. Penulis: Agaton Kenshanahan.