Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Belakangan ini, makanan pedas lagi populer di kalangan milenial. Buktinya, ada banyak banget challenge yang viral terkait makanan pedas. Buat sebagian besar dari kita menganggap bahwa challenge tersebut semacam kegiatan untuk “menyiksa diri”. Wajar, enggak sedikit dari kita yang enggak kuat dengan sederet “siksaan” yang dihasilkan.
ADVERTISEMENT
Namun, di balik “siksaan” yang kita terima, terselip beberapa manfaat yang bisa kamu dapat dari mengonsumsi makanan pedas. Berikut kumparan (kumparan.com) rangkum dari Highsnobiety.
1. Hidup lebih lama
Sebuah percobaan yang melibatkan sebanyak 16.179 orang Amerika yang diambil dari beragam latar belakang usia, jenis kelamin, dan jenis penyakit menunjukkan bahwa mereka yang rutin mengonsumsi paprika mengurangi resiko kematian hingga 13 persen.
2. Memiliki sifat anti radang
Paprika pedas memiliki komponen aktif, yakni capsaicin, yang memiliki sifat anti radang dan mampu mengurangi pembengkakan sama efektifnya dengan aspirin. Dalam sebuah penelitian di Jerman tahun 2010, nyeri sendi menurun hampir 50 persen pada orang-orang yang rutin mengonsumsi capsaicin selama tiga minggu berturut-turut.
3. Menurunkan berat badan
ADVERTISEMENT
Richard Mattes, salah satu peneliti di Universitas Purdue, menemukan bahwa mengonsumsi cabai merah dapat mengatur nafsu makan dan membakar lebih banyak kalori setelah makan.
“Upaya diet yang enggak perlu banyak usaha salah satunya adalah dengan menaburkan paprika merah pada makanan kamu, jika dilakukan secara rutin, maka hal ini dapat membawa manfaat jangka panjang bagi tubuh kamu. Apalagi jika kamu mencampurnya dengan olahraga dan makanan sehat,” kata Mattes.
4. Pereda rasa sakit
Capsaicin dalam cabai menunjukkan kemampuan untuk mengurangi denyutan dan nyeri pada serabut saraf. Dalam sebuah penelitian di UC Davis, para periset menggunakan zat capsaicin untuk mengobati seorang pria Libya yang mengalami luka parah saat tragedi bom meledak. Para periset, menemukan bahwa capsaicin mampu mengurangi rasa sakit pria tersebut hingga 80 persen.
ADVERTISEMENT