Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
4 Masalah Keamanan Cyber yang Jadi Perhatian Milenial Saat Ini
29 Desember 2017 15:24 WIB
Diperbarui 21 Januari 2021 11:30 WIB
ADVERTISEMENT
Milenial adalah generasi yang memahami teknologi. Mereka dapat mempelajari arus teknologi informasi lebih mudah dibanding generasi terdahulunya.
ADVERTISEMENT
Namun menurut Genkfd.org, mereka dianggap kurang peka terhadap isu keamanan digital, yakni hanya sekitar tujuh persen milenial yang bekerja menjadi petugas keamanan digital.
Namun sebenarnya, mereka bukannya enggak peka terhadap isu ini. Mereka hanya melihat permasalahan dari perspektif yang berbeda. Dikutip dari Forbes, kumparan (kumparan.com) merangkum empat masalah keamanan cyber yang menjadi perhatian milenial saat ini.
1. Cloud security
Ada berbagai hal yang milenial lihat dari perspektif berbeda dari generasi-generasi sebelumnya, salah satunya adalah cloud security. Sistem keamanan digital ini mulai kerap dilirik milenial sebagai wadah mereka dalam menyimpan data-data pribadi. Mereka lebih mempercayai sistem ini dibanding menyimpan data-data mereka secara pribadi.
2. Kata sandi dan proteksi keamanan yang kompleks
Selain itu, mereka lebih fokus membuat kode password dan keamanan akun pribadi yang rumit. Mereka gemar menghabiskan waktunya di dunia maya untuk meningkatkan keamanan data-datanya.
ADVERTISEMENT
Milenial juga dinilai lebih proaktif terhadap serangan pembajakan atau malware. Mereka adalah generasi yang paling banyak menggunakan otentikasi dua faktor, yakni sebanyak 40,4 persen.
3. Kepekaan dan edukasi terhadap ancaman
Faktor lain yang milenial lihat adalah kepekaan dan edukasi pada ancaman saat ini. Dibanding generasi sebelumnya, milenial adalah generasi yang paling serius berjaga-jaga pada ancaman cyber.
Mereka juga lebih tahu apa yang harus dilakukan jika ancaman-ancaman itu terjadi dan bisa membedakan jenis-jenis ancaman itu. Sebagai contoh dalam keamanan media sosial, generasi baby boom lebih percaya jika media sosial lebih rentan pada serangan virus atau malware sebanyak 63 persen, dibanding milenial yang hanya 45 persen.
Milenial dinilai lebih suka mempelajari ancaman-ancaman apa yang sedang terjadi saat ini, dan mengetahui cara menghadapinya.
ADVERTISEMENT
4. Lebih mempercayai sistem keamanan buatan orang lain
Alasan terakhir adalah, mereka cenderung lebih percaya pada sistem buatan orang lain. Mereka menaruh keyakinan mereka pada brand-brand penyedia kemanan digital yang sudah mumpuni. Kerena faktor ketenaran dari brand-brand itu, mereka jadi enggak begitu khawatir pada isu keamanan cyber.