4 Tanda Kamu Sudah Enggak Satu Frekuensi dengan Teman Lama

26 Desember 2018 20:08 WIB
clock
Diperbarui 21 Januari 2021 11:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Pertemanan (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pertemanan (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Orang-orang bebas datang dan pergi dari kehidupan kita, itu memang benar adanya. Contoh paling konkret dan sederhananya, ketika kamu mulai menjalin pertemanan dari bangku sekolah, mulai dari SD hingga SMA, satu persatu mulai sibuk dengan urusan masing-masing, pergi, dan menghilang.
ADVERTISEMENT
Kejadian itu pun berulang ketika kamu lulus kuliah, satu persatu temanmu mulai sibuk menata hidup, entah lanjut kuliah lagi, fokus berkarier, atau berumah tangga.
Nyatanya, mempertahankan hubungan itu enggak mudah dan memerlukan usaha. Ada pula beberapa teman yang meski tinggalnya enggak jauh dari kita, namun entah kenapa kita merasa sulit untuk 'nyambung' dengannya.
Berikut ada empat tanda yang menandakan bahwa kamu sudah enggak se-frekuensi lagi dengan teman lamamu, seperti yang dikutip dari Her Campus.
1. Berkomunikasi hanya lewat media sosial
Ilustrasi menggunakan media sosial (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi menggunakan media sosial (Foto: Pixabay)
Media sosial adalah cara paling mudah untuk terhubung hari ini, tetapi jika media sosial menjadi satu-satunya medium kamu dan temanmu berkomunikasi, mungkin kamu enggak lagi sedekat itu dengannya.
2. Perbedaan pola pikir
ADVERTISEMENT
Pola pikir, minat yang sama bahkan hingga kebiasaan sedikit banyaknya juga memengaruhi circle pertemanan dan bagaimana kamu memilih teman. Kenyataannya, semakin bertambahnya usia, perspektif kamu terhadap sesuatu juga bisa saja berubah.
Ketika kamu menemukan ketidaknyamanan berdiskusi dengan teman lamamu, bukan enggak mungkin kamu akan jauh lebh terbuka dan menemukan kenyamanan pada teman baru.
3. Enggak ada saat kita membutuhkannya
Kita semua pasti pernah mengalami hari-hari yang sulit. Ketika kita memasuki dunia dan pengalaman yang baru, enggak jarang keberadaan teman juga amat dibutuhkan. Dukungan, saran, bahkan hingga candaannya tentu bisa meringankan beban kita.
Namun, enggak semua teman bisa meluangkan waktunya untuk membantumu. Tetap tenang dan sadari bahwa pada akhirnya kamu enggak bisa banyak mengandalkan orang lain.
ADVERTISEMENT
4. Punya pilihan yang berbeda
Ilustrasi pilihan. (Foto: qimono via Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pilihan. (Foto: qimono via Pixabay)
Setelah lulus sekolah atau kuliah, tentu ada banyak pilihan yang bisa diambil ke depannya. Entah berkarier, lanjut pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, atau berumah tangga.
Terkadang, perbedaan pilihan itu juga menjadi pencipta jarak meski enggak seharusnya begitu. Cayla Pavlovec, seorang social media spesialist dan lulusan Millersville University, juga amat merasakan hal tersebut.
“Saya siap untuk pindah ke mana saja, --ke negara apapun untuk mencari pekerjaan, sementara teman-teman saya sudah mampu membeli rumah dan punya bayi. Saya selalu menghargai apapun pilihan mereka dan memberi selamat. Tetapi mereka semakin sulit untuk dihubungi atau diajak bertemu," katanya.