Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
5 Alasan Pelajar Indonesia Memilih Kuliah di Australia
24 November 2018 14:43 WIB
Diperbarui 21 Januari 2021 11:20 WIB
ADVERTISEMENT
Siapa yang enggak mau mendapat pendidikan berkelas dunia? Jika kamu ingin mendapatkannya tapi enggak ingin jauh-jauh dari rumah di Indonesia, maka Australia menjadi salah satu destinasi pilihan.
ADVERTISEMENT
Stefani Sugiarto, Partner Manager UTS Insearch, lembaga penyedia jalur masuk Universitas Teknologi Sydney (UTS), mengatakan bahwa dengan terbang menggunakan pesawat sekitar 7-8 jam, pelajar di Indonesia sudah bisa mendapatkan pendidikan yang diakui dunia.
“Bisa dibilang Australia adalah negara tujuan nomor satu untuk mahasiswa yang ingin kuliah dari Indonesia dari data yang kita dapat dari USAID,” ujar Stefani dalam diskusi pengembangan kewirausahaan bagi generasi muda di Jakarta, beberapa waktu yang lalu.
Lalu apa saja hal-hal yang membuat pelajar Indonesia tertarik kuliah di Australia? Berikut lima alasan di antaranya.
Kuliah sambil kerja
Bukan cuma waktu kuliah yang kamu dapat ketika kuliah di Australia, tapi juga waktu untuk kerja. Jadi kalau ingin menambah uang jajan dan pengalaman, kamu bisa kuliah sambil kerja sambilan.
ADVERTISEMENT
“Untuk kesempatan kerja di Australia masih terbuka lebar. Jadi di Australia itu selama kuliah diperbolehkan melakukan kerja sambilan 20 jam per minggu dan itu legal selama mahasiswa memegang visa mahasiswa internasional,” tutur Stefani.
Bekerja setelah lulus
Bila kamu enggak pengin balik ke Indonesia setelah lulus dari kampus karena sudah ada beberapa pekerjaan yang kamu geluti di negara Kanguru tersebut, kamu enggak perlu khawatir.
“Pada saat mahasiswa lulus, kamu bisa mendaftar apa yang dinamakan visa bekerja pascamahasiswa (post-study working visa), itu akan diberikan selama 2 tahun untuk cari kerja di Australia.
Jejaring luas
Salah satu kota di Australia yang akan menjanjikan kamu untuk memiliki jejaring luas selama kuliah adalah di Sydney. Stefani mengatakan bahwa jejaring antarbangsa bisa dibangun karena orang yang tinggal di Australia berlatar belakang internasional.
ADVERTISEMENT
“Saat kuliah di Australia, saya ketemu banyak banget cara pikir orang, seperti Malaysia atau Hongkong. Sampai sekarang saya masih berteman dengan orang Hongkong dan Malaysia. Bahkan kami mau kerja sama bisnis di bidang makanan dengan teman Malaysia saya,” tutur Steven Tjan, Managing Direktur Boga Group Jawa Timur yang juga alumni UTS.
Belajar fokus
Di Australia, mahasiswa hanya akan belajar tentang hal-hal yang berhubungan jurusan kuliah yang diambil saja. Jadi sifatnya tambahan enggak wajib buat mahasiswa.
“Jadi kalau kuliahnya Bisnis atau Teknik, ya mereka (mahasiswa) hanya akan belajar tentang itu, mereka bisa mengambil mata kuliah pilihan sesuai dengan minat, tapi mereka enggak diharuskan belajar subjek yang memang enggak berhubungan dengan jurusannya,” terang Stefani.
ADVERTISEMENT
Enggak ada skripsi
Nah, mungkin ini adalah alasan paling kuat bagi kamu yang enggak suka menulis panjang-panjang sebagai syarat lulus. Karena di Australia, mahasiswa bisa lulus dengan tanpa menggarap skripsi sama sekali.
“Cuma walaupun enggak ada skripsi, proyek-proyek (selama kuliah) itu sudah mirip mini skripsi bagi mahasiswa. Dan itu tidak dilakukan di akhir,” pungkas Stefani.