Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
5 Bangunan Anti Gempa dari Berbagai Negara di Dunia
16 Desember 2017 16:31 WIB
Diperbarui 21 Januari 2021 11:31 WIB
ADVERTISEMENT
Untuk mengantisipasi terjadinya bencana, enggak cuma dibutuhkan kesadaran dan beberapa langkah pencegahan. Lebih dari itu, beberapa negara maju di dunia, bahkan sudah menciptakan beragam teknologi yang kemudian diaplikasikan terhadap beberapa bangunan.
ADVERTISEMENT
Tujuannya, untuk meminimalisir adanya kerugian baik itu dalam materi atau korban luka dan meninggal dunia. Kira-kira, bangunan apa saja yang menggunakan teknologi seperti ini? Berikut adalah lima bangunan anti gempa dari berbagai negara di dunia, yang kumparan (kumparan.com) rangkum dari Digital Trends.
1. Taipei 101
Gedung Taipei 101 di Taiwan adalah gedung tertinggi di dunia saat selesai di bangun tahun 2004 silam. Bangunan ini menggunakan peredam getaran internal besar untuk mengendalikan goyangan dan meminimalisir kerusakan struktural. Sistem tersebut membuat bangunan ini diklaim menjadi tahan terhadap gempa. Keunikan sistem ini adalah bekerja dengan cara mengendalikan gempa bukan mencegah pergerakannya.
2. Shanghai Tower
Bangunan ini terletak di daerah gempa. Untuk meningkatkan pondasi dan menjadikannya bangunan tahan gempa, gedung ini dibangun dengan 980 pilar dan kedalaman 300 kaki agar lebih kokoh.
ADVERTISEMENT
Selain itu, mirip seperti Taipei 101, gedung ini juga menggunakan peredam untuk mengendalikan goyangan gempa atau angin kencang dan shock absorber sebagai penyerap getaran saat terjadinya gempa.
3. Transamerica Pyramid
Bangunan yang terletak di San Fransisco, California ini, dilengkapi pondasi beton dan baja setinggi 52 kaki dan dirancang untuk menyesuaikan pergerakan gempa. Eksteriornya terbuat dari kuarsa precursor dan ditopang dengan empat pilar penguat di setiap tingkat.
Saat gempa Loma Prieta berkekuatan 6,9 magnitudo mengguncang Amerika Serikat tahun 1989 silam, bangunan ini enggak mengalami kerusakan struktural. Menurut survei Geologi A.S, Piramida Transamerica ini kemungkinan bisa bertahan pada peristiwa gempa yang lebih besar lagi.
4. Mori Tower
Bangunan yang terdapat di Tokyo, Jepang, ini, menggunakan teknologi motion-absorbsing dalam menghadapi gempa bumi. Menurut Digital Trends, teknologi ini adalah hal paling canggih yang pernah diimplementasikan pada bangunan anti gempa.
ADVERTISEMENT
Mirip seperti Taipei 101, Mori Tower menggunakan teknik peredam getaran untuk ketahanan gempa. Namun, alih-alih menerapkan peredam masif, Mori Tower menggunakan 192 peredam kejut yang berisi cairan peredam getaran.
Peredam semi-aktif ini diisi dengan minyak tebal, dan saat menara mulai bergoyang akibat getaran atau angin kencang, minyak ini akan tergelincir ke arah yang berlawanan untuk melawan dan meminimalkan goyangan yang dihasilkan.
5. Wilshire Grand Center
Menara ini adalah gedung tertinggi di Los Angeles, Amerika Serikat. Sistem yang digunakan bangunan ini adalah pemodelan seismek yang lebih ketat dari sebelumnya. Bangunan ini menerapkan 30 outriggers di tiga bagiannya. Outriggers adalah penopang segitiga yang menyelimuti area pusat kompleks dan area bangunan. Hal semacam ini dipercaya mampu menahan gaya vertical dan lateral saat gempa.
ADVERTISEMENT