5 Hal Penting supaya Punya Hubungan Baik sama Dosen Pembimbing Skripsi

22 Oktober 2019 13:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi dosen pembimbing skripsi. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi dosen pembimbing skripsi. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Buat mahasiswa, dosen pembimbing skripsi mungkin punya kesan killer, jahat, dan enggak kasih ampun sama anak bimbingannya. Pokoknya kalau bisa, jaga pandangan dan jangan menatap langsung mata dosen pembimbing skripsi, deh.
ADVERTISEMENT
Padahal, mahasiswa enggak perlu merasa takut dan menghindari dosen pembimbing skripsi, lho. Menurut Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga, Sony Kusumasondjaja, hubungan yang ideal antara dosen dan mahasiswa adalah hubungan yang bisa membuat mahasiswa mengeluarkan potensi terbaiknya, yang sangat mungkin berbeda antara mahasiswa satu dengan mahasiswa yang lain.
"Dalam konteks pembimbing skripsi, karena skripsi adalah mata kuliah terminal, maka dosen pembimbing skripsi seharusnya enggak hanya bertugas mengarahkan mahasiswa untuk menyelesaikan riset mereka hingga selesai, tapi juga mampu menjadi 'teman perjalanan' mereka selama melakukan penelitian tersebut," jelasnya kepada kumparan, beberapa waktu lalu.
Sony menambahkan, hubungan yang baik dengan dosen pembimbing skripsi bukan sekadar selesai di mengkoreksi skripsi. Tapi juga, dosen dapat membekali mahasiswa dengan berbagai soft skill untuk dunia profesional.
ADVERTISEMENT
Nah, biar mahasiswa bisa punya hubungan yang baik sama dosen pembimbing skripsi, Sony memberikan lima hal penting yang bisa dilakukan, nih. Simak baik-baik, ya.
Enggak cuma kopi darat sama match di aplikasi kencan, gaes. Ketemu dosen pembimbing skripsi untuk pertama kalinya juga harus memberikan kesan yang baik. So, berikan kesan pertama yang baik pada awal pertemuan bimbingan, ya.
"Pahami betul apa yang disukai dan enggak disukai oleh dosen pembimbing," kata Sony.
Misalnya, dosen lebih suka ditelepon, sms, di-chat, atau ketemuan di kampus. Kalau bertemu, pastikan juga mahasiswa tahu dosen lebih suka bertemu dengan perjanjian, atau bertemu langsung.
Enggak ketinggalan, mahasiswa perlu tahu cara menyampaikan pendapat yang disukai oleh dosen pembimbing skripsi. Hal ini supaya bisa menyampaikan pendapat dan berargumen soal skripsi.
ADVERTISEMENT
Supaya enggak salah paham dan miskomunikasi ke depannya, Sony menyarankan mahasiswa untuk membuat kesepakatan di awal bimbingan.
"Bagaimana proses bimbingan skripsi itu mau dilakukan? Apakah di kampus, atau boleh di rumah? Bagaimana sebaiknya membuat janji? Apakah boleh berdiskusi melalui chat?" sebutnya.
Kalau komunikasi mahasiswa dan dosen pembimbing skripsi udah lancar, jangan kehilangan kepercayaannya dengan malas-malasan menggarap skripsi.
"Tunjukkan progres secara teratur. Laporkan juga progres skripsi secara rutin," tambah Sony.
Dengan mengabarkan progres skripsi, dosen pembimbing akan merasa yakin kamu memang punya niat untuk menyelesaikannya.
Enggak kalah penting, nih. Mahasiswa perlu menghargai waktu dosen pembimbing skripsi. Jangan terlambat datang saat janjian bimbingan, atau menyerahkan hasil pekerjaan.
ADVERTISEMENT