5 Hal yang Kamu Rasakan Saat Drama Kesayanganmu Berakhir

20 Mei 2019 13:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Ilustrasi menonton televisi. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
com-Ilustrasi menonton televisi. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Kita semua mungkin telah mengalaminya. Mengikuti sebuah serial drama dari musim pertama, menghabiskan waktu, uang, dan kuota untuk streaming, berantem sama teman karena beda pendapat soal episode sebelumnya, sampai akhirnya harus 'berpisah' di musim terakhir.
ADVERTISEMENT
Berat memang. Tapi mau enggak mau kamu harus mengucapkan selamat tinggal kepada serial yang udah membuatmu tertawa, menangis, dan menemanimu selama bertahun-tahun.
Enggak cuma itu, buat kamu yang harus 'berpisah' dengan drama kesayangan, siap-siap mengalami lima hal di bawah ini.
Ketika adegan terakhir di episode final telah usai, yang tersisa hanyalah layar hitam dan kenangan. Enggak bakal ada lagi trailer untuk episode selanjutnya, enggak perlu lagi bersembunyi dari serangan spoiler di dunia maya, dan paling sedih, enggak ada lagi cerita baru dari karakter kesayanganmu.
Pandanganmu terpaku kepada layar, sementara pikiranmu mengawang.
Enggak semua ending berakhir bahagia. Ada yang sedih, dan ada juga yang ngegantung (ini paling parah, sih).
ADVERTISEMENT
Untuk menaklukkan jiwamu yang tengah memberontak, kamu memutuskan untuk membaca puluhan artikel dan blog sotoy yang menganalisis episode terakhir itu. Kamu juga menonton semua bloopers, wawancara, sampai proses di balik layarnya. Enggak puas, kamu bahkan memilih untuk membaca fan fiction yang memberikan jalan cerita sesuai bayanganmu.
Kamu tahu ini buruk. Tapi seenggaknya ini semua lebih baik daripada hidup di dunia nyata, kan?
Tentunya kamu enggak bisa membiarkan perasaan itu meluap-luap di dalam dirimu aja. Kamu juga perlu menumpahkannya ke teman, keluarga, dan siapa aja yang kamu temui di jalan.
Meski respons mereka b aja, ngangguk-ngangguk doang, atau justru nyuekin kamu karena mereka sadar drama itu cuma cerita fiksi, kamu tetap enggak peduli. Bahkan dengan senang hati kamu bakal menjelaskan teorimu sampai ke detailnya. Intinya, sih, kamu berusaha menarik mereka ke lubang derita bersamamu.
ADVERTISEMENT
Kamu masih mengenang tiap adegan, tiap dialog, dan tiap momen mengejutkan selama drama berlangsung. Rasanya enggak ada yang bisa mengisi kekosongan di dirimu setelah drama itu berakhir.
Apalagi sekarang kamu udah enggak punya rutinitas wajib untuk menonton sebuah serial. Alhasil kamu cuma terdiam, merenung, mempertanyakan arti hidup dan apa tujuanmu ada di dunia ini. Sad.
Ingat, enggak, waktu serial itu mengganggumu dari pekerjaan sehari-hari? Ketika drama kesayangan berakhir, kamu baru sadar kalau ada tugas menumpuk, deadline semakin dekat, dan cicilan yang belum juga lunas.
So, kamu berjanji kepada diri sendiri untuk enggak lagi 'mengabdi' kepada drama televisi. Pokoknya kamu bakal menjadi manusia dewasa seutuhnya. Titik.
ADVERTISEMENT
Sampai kamu membuka lagi situs streaming, dan jarimu menekan tombol play di drama yang baru tayang. Kamu pun siap untuk kembali terluka. Happy watching!