5 Tips Bikin Komik Kocak ala Tahilalats

23 September 2018 20:09 WIB
clock
Diperbarui 21 Januari 2021 11:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tahilalats di Popcon Asia 2018 (Foto: Agaton Kenshanahan)
zoom-in-whitePerbesar
Tahilalats di Popcon Asia 2018 (Foto: Agaton Kenshanahan)
ADVERTISEMENT
Siapa yang tidak tahu komik Tahilalats? Komik yang terdiri dari gambar empat panel tersebut selalu menyuguhkan konten segar yang bakal menghilangkan penat kamu sehari-hari. Namun di balik itu, komik yang bikin para pembacanya 'mind blowon' alias mikir ini ternyata punya cara unik tersendiri dalam proses pembuatannya.
ADVERTISEMENT
Di sela-sela acara Popcon Asia 2018, Minggu (23/9), kumparan berhasil mewawancarai sang kreator, Nurfadli Mursyid. Ia memberikan tips-tips berikut agar komiknya bisa selalu segar dinikmati.
Hubungkan dengan kehidupan sehari-hari
Kalau kamu melihat komiknya di Webtoon atau media sosial, komik ini tidak jauh-jauh dengan realitas kehidupan kita sehari-hari. Soal cinta, sekolah, cita-cita, obrolan dengan orang tua, hubungan antarmanusia semua pernah masuk ke dalam episode-episode komik Tahilalats.
“Jadi yang membuat orang merasa relatable kita buatnya lebih ke situ. Kita lebih ke (bikin karya) apa yang dialami orang-orang,” jelas Nurfadli. Menurutnya komiknya dibuat tidak jauh dari kehidupan sehari-hari di sekitar kita.
Gambar ‘lebay’
‘Lebay’ di sini lebih ke arah bagaimana komik yang ditampilkan itu punya ciri khas khusus. Dalam Tahilalats, misalnya, karakter digambar secara tidak proporsional bentuknya dan terkesan tidak realistis. Namun itulah yang kemudian membuatnya Tahilalats jadi lucu dan terkesan lebay.
ADVERTISEMENT
“Gambar aja lebih lebay (apa yang dialami orang itu), ditambah ada plot twist-nya, ada punch line,” jelas pria yang akrab disapa Palik itu. Pernah suatu kali Fadli membuat komik berjudul ‘Mari Menggambar Naruto’ (eps. 15 di Webtoon). Ketika di panel 1,2, dan 3 ia mencoba menerapkan teknik gambar yang realistis, justru yang muncul adalah Naruto versi ‘lebay’ ketika sampai di panel ke-4.
Jadi bukan berarti Fadli enggak bisa gambar realistis ya. Soal gambar lebay ini emang jadi ciri khas Tahilalats
Pelajari dunia komik
Menurut Fadli, kalau kita merasa tertarik di bidang komik, kita perlu mencari referensi sebanyak mungkin mengenai dunia komik. Dari situ kita dapat mengetahui kultur dari komik itu seperti apa.
ADVERTISEMENT
“Misalnya suka komik strip, ya udah cari referensi komik-komik yang udah lama yang udah banyak pembacanya, pelajarin bagaimana cara mereka buat ceritanya, pelajari cara mereka buat karakternya seperti apa,” kata Fadli.
Gabungkan referensi yang dilihat
Tahilalats di Popcon Asia 2018 (Foto: Agaton Kenshanahan)
zoom-in-whitePerbesar
Tahilalats di Popcon Asia 2018 (Foto: Agaton Kenshanahan)
Setelah mempelajari semua komik yang dijadikan referensi, dari situ kita bisa mendapat suatu inspirasi untuk membuat komik yang punya karakter baru.
Fadli menjelaskan, “Nah setelah banyak mempelajari, kita gabungin tuh (referensi tersebut). Itu bisa jadi karya kamu yang otentik, enggak menjiplak. Setelah itu, upload deh.”
Konsisten
Tips ini sebenarnya merupakan tips pertama yang disebut Fadli untuk para komikus baru di luar sana. Fadli tak menjelaskan detailnya seperti apa, tapi kita bisa melihat bagaimana di Webtoon komik Tahilalats punya waktu tayang yang pasti. Dari sinilah konsistensi dari sebuah komik terlihat agar tidak ditinggalkan pembacanya.
ADVERTISEMENT