6 Hal yang Bisa Dilakukan untuk Sembuh dari Trauma

28 Februari 2022 11:10 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi trauma. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi trauma. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Intensitas trauma yang dialami seseorang dapat berdampak pada individu itu dan menentukan bagaimana seseorang menghadapinya. Enggak sedikit orang-orang yang menyerah pada tekanan dari trauma dan akhirnya mengalami gangguan stres pascatrauma.
ADVERTISEMENT
Stres yang terkait dengan trauma diabaikan seperti halnya setiap aspek kesehatan mental lainnya. Semua orang mungkin pernah mengalaminya di satu fase kehidupan mereka, tapi enggak ada yang membicarakannya.
Hal ini terjadi karena kurangnya kesadaran lantaran orang tersebut enggak tahu apa yang dialaminya atau karena takut dikucilkan sebagai orang yang enggak mampu menangani tekanan.
Di bawah ini adalah langkah-langkah agar kamu dapat sembuh dari trauma dilansir Times of India.

Identifikasi hal tersebut

Jika kamu sadar kalau kamu terlalu menyendiri bahkan dari teman-teman baikmu, coba untuk cari tahu alasan di baliknya. Analisis kejadian ini dan temukan perubahan yang mulai terjadi di dalam dirimu.
Jika ini terjadi baru-baru ini setelah suatu insiden yang mengejutkan, kamu harus mengidentifikasinya dan berupaya untuk menghentikannya. Tujuan utamanya adalah untuk enggak membiarkan efek trauma menguasai dirimu yang normal.
ADVERTISEMENT

Atasi, sembuhkan dari dalam

Jangan biarkan insiden traumatis menguasai sisi bahagiamu. Belajarlah untuk mengatasi trauma itu sendiri. Jangan ragu untuk meminta bantuan dari orang lain.
Kamu juga bisa bicarakan kejadian yang traumatis itu ke keluarga hingga teman, dan minta saran dari mereka. Kamu juga bisa tulis pengalamanmu di dalam jurnal. Kamu enggak harus membicarakan tentang insiden itu, tapi kamu juga bisa menceritakan kebiasaan sehari-harimu, cerita pendek yang ada dalam pikiranmu, atau bahkan tentang kucing peliharaanmu.
Jika ini enggak berhasil, kamu bisa minta bantuan dari para ahli. Temukan terapis yang sering kamu kunjungi. Hadiri sesi dengan terapismu dan dapatkan bantuan.
Semakin cepat kamu mengidentifikasinya, semakin kuat kamu menghadapinya. Kamu juga akan semakin cepat untuk sembuh.
ADVERTISEMENT

Coba metode penyembuhan

Kamu bisa pelajari tentang cara mengatasi stres. Jangan biarkan hidupmu menjadi berubah karena suatu kejadian. Kamu bisa temukan teknik mindfulness dan body centered untuk membantumu menjalani prosesnya.
Ingat, semuanya enggak bisa dicapai sampai kamu mencoba. Semuanya dapat dicapai setelah kamu memulai.

Terapi Desensitisasi dan Pemrosesan Ulang Gerakan Mata (EMDR)

EMDR merupakan stimulasi otak bilateral ketika emosi terkubur yang belum diproses di otak akan diproses. Berbeda dengan perawatan lain yang berfokus pada perubahan langsung emosi, pikiran dan respons yang dihasilkan dari pengalaman traumatis.
Terapi EMDR ini berfokus langsung pada memori dan dimaksudkan untuk mengubah cara memori di simpan di otak, sehingga mengurangi dan menghilangkan gejala-gejala masalah.

Teknik Kebebasan Emosional (EFT)

Ini juga merupakan terapi yang berpusat pada tubuh. Dokter akan merangsang titik-titik akupresur untuk membantu pasien mengatasi segala jenis stres. Sesuai studi tentang efek klinis EFT, EFT merupakan intervensi singkat yang menggabungkan antara elemen paparan, terapi kognitif, dan stimulasi somatik titik akupresur pada wajah dan tubuh.
ADVERTISEMENT
Serta menemukan bahwa selama EFT, indikator fisiologis kesehatan seperti RHR, BP, dan kortisol menurun secara signifikan, menunjukkan perbaikan. Tingkat kebahagiaan meningkat seperti halnya fungsi sistem kekebalan tubuh.

Latihan yoga

Latihan pikiran dapat melakukan keajaiban. Namun sulit untuk memasukkan pikiran ke dalamnya ketika seseorang menghadapi trauma. Lebih baik, kamu bergabung dengan kelas yoga dan berlatih mindfulness selama satu atau dua jam.
Setelah kamu merasa bisa berkonsentrasi, kamu bisa melakukannya di rumah. Berbagai pose yoga telah terbukti bermanfaat bagi kesehatan mental dan terbukti meningkatkan fungsi otak.
Laporan Afifa Inak