Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
67 Persen Pelaku Social Enterprise di Indonesia adalah Anak Muda
22 Februari 2019 13:22 WIB
Diperbarui 21 Januari 2021 11:18 WIB
ADVERTISEMENT
Pertumbuhan perusahaan sosial (social enterprise) di Indonesia selama 5 tahun terakhir meningkat secara signifikan, terutama di sektor agrikultur, pendidikan, kesehatan, dan industri kreatif. Inovasi perusahaan sosial telah memberikan dampak positif bagi pembangunan ekonomi, salah satunya melalui pemberdayaan kelompok minoritas.
ADVERTISEMENT
Perusahaan sosial menempatkan inklusivitas dan kesetaraan gender sebagai misi sosial dari perusahaannya. Serta telah membuka peluang kerja yang lebih inklusif dan menjangkau berbagai kelompok minoritas seperti perempuan dan orang-orang penyandang disabilitas. Para pelaku perusahaan sosial (sociopreneur) diharapkan dapat menjadi jawaban untuk mengatasi kemiskinan dan distribusi kekayaan yang tidak merata di Indonesia.
Kepemimpinan usaha sosial di Indonesia saat ini didominasi oleh anak-anak muda dengan 67 persen individu berusia 18-34 tahun dan 40 persennya adalah perempuan.
Menurut data dari British Council, sektor usaha sosial ini telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam membuka jalan bagi perempuan dengan tenaga kerja yang diperkirakan terdiri dari 69 persen perempuan. Dan bertanggung jawab atas peningkatan 99 persen karyawan perempuan pada 2016-2017. Keberhasilan usaha sosial berpotensi berkontribusi sekitar 1,91 persen dari PDB Indonesia sebesar Rp 19,4 Miliar.
ADVERTISEMENT
Maka itu, pada tahun ini, Social Innvoatio Acceleration Program (SIAP) dan British Council akan bersinergi dalam mengakselerasi pertumbuhan bisnis sosial di Indonesia melalui program Social Enterprise Development (SED) Bootcamp dengan tema Developing Inclusive and Creative Economics (DICE).
Dalam sinergi ini, SIAP dan British Council akan menyelenggarakan 4 Social Enterprise Development (SED) Bootcamp di 4 kota, yaitu: Jakarta, Makassar, Yogyakarta, dan Malang untuk 120 Social Enterprise terpilih.
Program SIAP sendiri mencakup mulai dari SED Bootcamp, Design Sprint, dan Program Accelerator yang telah sukses mendorong tumbuhnya ekosistem social entrepreneur di Jakarta. Tahun lalu, ketiga program ini sudah menginkubasi lebih dari 50 Social Entrepreneur di Jakarta, seperti SaveYourselves.id, Menjadi Manusia, ObabasBaca Pibo, dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
SED Bootcamp adalah program edukasi intensif selama 2 bulan bagi para founder Social Enterprise. Pada program ini, para founder akan mendapat kesempatan untuk mendapatkan hands-on mentoring dari para expert, networking dengan angel investor dan venture capital, serta akses kerjasama dengan stakeholder di bidang sosial.
Bootcamp pertama tahun ini akan diselenggarakan pada tanggal 2 Maret – 13 April 2019, dengan 15 Mentor yang telah berpengalaman di industri startup, khususnya Social Enterprise. Para mentor tersebut adalah: Vikra Ijaz (CPO Kitabisa.com), David Soukhasing (Managing Director ANGIN), Gibran Hufaizah (CEO eFishery), Yohanes Sugihtononugroho (CEO Crowde), dan sebagainya.
Aghnia Banat, Managing Director SIAP, menyebut, para peserta yang mengikuti program Social Enterprise Development Bootcamp, dapat belajar berbagai kurikulum seperti Social Entrepreneurship 101, Change Theory, Product Development dan Market Analysis. Selain itu juga Business Model Innovation, Sustainability Scheme, Growth Planning, Impact Measurement dan Assessment, Finance, dan Investment dalam 2 bulan.
ADVERTISEMENT
"Setelah menyelesaikan program tersebut, terdapat Program Akselerasi untuk pengembangan produk dan sesi mentoring personal agar para founder bisa mendapatkan feedback mendalam mengenai social enterprisenya dari para mentor," ujarnya.
Segera daftar Social Enterprise Development Bootcamp Batch-4 ini di: http://bit.ly/bootcampbatch4 sebelum tanggal 21 Februari 2019! Mengenai informasi selanjutnya, bisa didapatkan di www.socialinnovation.id atau melalui instagram @socialinnovation.id.