Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
7 Album Terbaik di 2019 Versi kumparan Millennial
31 Desember 2019 19:26 WIB
Diperbarui 21 Januari 2021 11:09 WIB
ADVERTISEMENT
Malam tahun baru akan segera tiba dalam beberapa jam. Selain membuat resolusi, menyiapkan amunisi party, atau refleksi diri, mengulas kembali rilisan terbaik di tahun ini juga bisa jadi ide yang bagus buat kamu yang masih senggang.
ADVERTISEMENT
Ada banyak musikus yang meluncurkan albumnya di 2019. Baik itu album debut, album ke-6, album live, atau album mini.
kumparan Millennial udah mengkurasi tujuh album terbaik versi kami. Berikut daftarnya.
Album ke-4 James Blake ini dirilis 18 Januari 2019. 'Assume Form' menghadirkan elemen electropop, hip hop, dan RnB yang diracik secara tepat.
Kehadiran Travis Scott, Moses Sumney, Rosalía, dan André 3000 menambah warna ke dalam album yang terdengar sangat manis dan romantis ini.
Dia sekali lagi membuktikan kemampuannya menulis lagu, menyanyi dalam range vokal yang beragam, dan mempertahankan emosinya yang terasa begitu jujur dan innocent. Yap, emosi yang udah ada sejak album pertama.
ADVERTISEMENT
'Heard It in a Past Life' adalah album debut dari Maggie Rogers yang dirilis pada 18 Januari 2019. Sebagai album perdana, Rogers berhasil menunjukkan dirinya layak diperhitungkan, dan dijajarkan dengan musikus lain di ranah pop seperti King Princess, Phoebe Bridgers, Sigrid, Haim, sampai Carly Rae Jepsen.
Mungkin kalian setuju kalau 2019 adalah tahunnya Lizzo. Semua mata tertuju kepadanya, semua telinga mendengarkan lagu-lagunya.
Hampir semua lagu di album debut Lizzo ini emang gampang banget nempel di telinga. Selain itu juga, enak dibuat joget sampai bisa dijadikan bahan meme. Pesan yang disampaikan dalam album ini juga powerful dan bikin sayang sama diri sendiri.
ADVERTISEMENT
'Immunity' adalah album debut Clairo. Album tersebut berisi 11 lagu dan diproduseri oleh mantan anggota Vampire Weekend, Rostam Batmanglij.
Secara garis besar, album ini membahas mulai dari pertemanan, percintaan, identitas diri, dan depresi. Clairo berusaha mengajak pendengarnya untuk bisa relate dengan lagu-lagunya.
Lewat album ini juga, cewek 21 tahun tersebut seperti menguatkan title-nya sebagai ikon musik bedroom pop dunia.
Bon Iver akhirnya melepas album ke-4 berjudul 'i,i'. Album ini menyuguhkan 13 lagu yang digarap Vernon bersama teman-teman musisinya, yakni James Blake, The Staves, sampai Moses Sumney.
Sebagai album ke-4, tiap lagu di 'i,i' secara apik mewakilkan tiga album Bon Iver sebelumnya.
Dalam ‘i,i’, vokal Vernon terdengar lebih lantang, kokoh, dan tanpa autotune yang berlebihan. Musiknya juga lebih megah, matang, dan kaya.
ADVERTISEMENT
California Sweetheart ini kembali membuktikan bahwa musim panas juga menjadi momen yang tepat buat bersedih dan menangis. Lewat album studio keenamnya, Lana memukau pendengar dengan koleksi pop klasik yang terdengar megah.
Kisahnya berdamai dengan realitas kehidupan yang kompleks, dibungkus secara apik oleh iringan musik minimalis, yang mengingatkan kepada album 'Ultraviolence'.
Foals hadir dengan gebrakan baru di tahun ini. Mereka mengeluarkan satu album berisi 20 lagu, yang dibagi ke dalam dua part.
Ya, sebenarnya, sih, dua album. Tapi, sulit untuk memisahkan keduanya karena terasa seperti satu kesatuan. Sebuah perjalanan musik Foals selama 14 tahun bersama, dengan suguhan new wave segar, dan rock yang lebih sangar.
ADVERTISEMENT