7 Cara Menyembuhkan Inner Child yang Terluka

5 Oktober 2022 11:32 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi inner child. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi inner child. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Hampir semua orang memiliki inner child. Inner child dapat dikatakan sebagai salah satu faktor pembentuk kepribadian seseorang tapi sering kali tak disadari keberadaannya.
ADVERTISEMENT
Inner child merupakan suatu istilah untuk menggambarkan respons, sifat, dan sikap seseorang yang terbentuk dari pengalaman masa kecil, baik pengalaman yang positif maupun negatif.
Pengalaman yang positif ini dapat berupa pengalaman menyenangkan di masa kecil sehingga akan memberikan energi positif serta sikap optimis hingga dewasa. Sedangkan, pengalaman buruk di masa kecil seperti alami kekerasan dan merasa terabaikan dapat menimbulkan luka batin atau trauma yang membekas hingga dewasa.
Inner child dapat bertahan di alam bawah sadar dan terlihat di situasi yang mengingatkan seseorang terhadap luka atau traumanya.
Untuk dapat menyembuhkan inner child-mu memang akan memakan waktu. Tapi, di bawah ini ada beberapa tips menyembuhkan inner child seperti dikutip dari Healthline.

Ketahui Inner Child-mu

ilustrasi wanita cemas, stres atau depresi Foto: Shutterstock
Untuk memulai penyembuhan, kamu harus mengetahui keberadaan inner child-mu. Siapa pun bisa menghubungi inner child-nya jika terbuka untuk mengeksplorasi hubungan tersebut. Jika kamu merasa ragu atau menolak untuk menjelajahi masa lalu, maka kamu akan mengalami kesulitan dalam memulai proses penyembuhan.
ADVERTISEMENT
Jika terasa sedikit aneh, bayangkan kamu membuka dirimu sebagai anak-anak lagi. Pikirkan beberapa pengalaman masa kecil yang penting. Proses mengenali inner child ini sebagian besar hanya melibatkan mengenali dan menerima hal-hal yang menyebabkanmu sakit saat anak-anak.
Dengan membawa rasa sakit ini masuk, bisa membantumu untuk mulai paham akan dampaknya. Konon, banyak orang merasa terbantu, tenang, untuk menyapa inner child mereka seperti halnya orang yang hidup. Jadi jangan merasa takut untuk mencoba.

Dengar Apa yang Dikatakan Inner Child-mu

Ilustrasi mendengar gosip Foto: Shutterstock
Setelah membuka koneksi dengan inner child-mu, penting untuk mendengarkan apa saja perasaan yang masuk. Perasaan ini sering muncul di dalam situasi yang memicu emosi yang kuat, tidak nyaman, atau luka lama.
Kamu juga dapat memperhatikan beberapa hal, seperti kemarahan atas kebutuhan yang tak terpenuhi, pengabaian atau penolakan, tidak aman, rentan, rasa bersalah atau malu, dan juga cemas
ADVERTISEMENT
Jika kamu bisa melacak dan mendengar perasaan ini kembali ke masa anak-anak, maka kamu mungkin sadar akan situasi serupa di kehidupan saat dewasa.
Dengan mendengarkan perasaan inner child-mu, maka dapat membantumu mengidentifikasi dan memvalidasi tekanan yang dialami.
Ilustrasi menulis surat. Foto: Shutter Stock
Untuk memulai proses penyembuhan, kamu bisa menulis surat kepada inner child-mu. Kamu bisa menulis tentang segala kenangan masa kecil dari sudut pandang orang dewasa, menawarkan penjelasan untuk keadaan menyedihkan yang tak kamu pahami saat itu.
Sebuah surat juga bisa memberikanmu kesempatan untuk menawarkan pesan-pesan kepastian dan kenyamanan.

Meditasi

Ilustrasi perempuan meditasi dengan menggunakan aromaterapi dengan essential oil. Foto: Shutter Stock
Meditasi bisa menjadi metode yang bagus untuk membuka diri terhadap segala jawaban. Meditasi juga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan fisik dan mental.
Meditasi dapat meningkatkan kesadaran diri yang penuh pengertian, mengajarimu untuk lebih memperhatikan perasaan yang muncul di kehidupan sehari-hari. Perhatian yang lebih besar di sekitar emosi membuatnya lebih mudah untuk diperhatikan.
ADVERTISEMENT
Meditasi juga bisa membantumu menjadi lebih nyaman dengan emosi yang enggak diinginkan. Emosi yang tertekan biasanya muncul begitu saja sehingga sering kali dengan cara yang tak membantu atau berbahaya.
Dengan meditasi, kamu dapat berlatih mengakui dan duduk dengan perasaan apa pun yang muncul di dalam hidupmu. Saat kamu terbiasa menerima emosi yang datang, kamu akan lebih mudah mengekspresikannya dengan cara yang sehat. Sehingga dapat membantu memvalidasi perasaan inner child-mu.

Buat Jurnal tentang Inner Child

Ilustrasi wanita menulis. Foto: mentatdgt/Shutterstock
Dengan membuat jurnal, dapat membantumu mengenali pola yang tak membantu. Kamu bisa membuat jurnal dengan foto atau latihan visualisasi untuk membantu mengingat bagaimana perasaanmu.
Setelah ada di dalam pola pikir yang benar, tuliskan beberapa kenangan dan emosi apa pun yang dapat dikaitkan dengan peristiwa tersebut. Coba untuk tak berpikir terlalu berhati-hati tentang apa yang kamu tulis.
ADVERTISEMENT

Melakukan Kegiatan yang Menyenangkan

Ilustrasi traveler wanita yang senang berburu kuliner Foto: Shutter Stock
Setiap orang memiliki aktivitas yang berbeda. Dengan melakukan aktivitas yang menyenangkan, kamu dapat melupakan masalah yang tengah dihadapi sejenak. Hal ini dapat dilakukan untuk membangkitkan energi positif di dalam diri.

Bicara dengan Terapis

Ilustrasi konsultasi dengan psikolog. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Trauma masa lalu bisa menyebabkan penderitaan. Terapis dapat membantu menciptakan ruang yang aman bagimu untuk mulai membagikan gejolak emosional. Selain itu juga dapat mempelajari strategi yang bermanfaat untuk menyembuhkan inner child-mu.
Terapis biasanya akan mengenali bagaimana pengalaman masa kecil dan peristiwa masa lalu yang bisa mempengaruhi kehidupan, hubungan, dan kesejahteraanmu secara keseluruhan.
Jika kamu tertarik, kamu bisa mencari terapis yang berpengalaman di bidang ini.
Laporan Afifa Inak