8 Rekomendasi Film Inspiratif Indonesia yang Cocok Ditonton Bareng Sahabat

2 April 2022 13:13 WIB
ยท
waktu baca 4 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi perempuan menonton film bareng sahabat. Foto: Tom Wang/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perempuan menonton film bareng sahabat. Foto: Tom Wang/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Beberapa hari lalu, tepatnya 30 Maret 2022 diperingati sebagai Hari Film Nasional. Hari Film Nasional ini telah diresmikan sesuai dalam Keputusan Presiden Nomor 25 tahun 1999. Di tanggal tersebut juga untuk pertama kalinya sebuah film dibuat oleh orang dan juga perusahaan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dalam rangka memperingati Hari Film Nasional 2022, di bawah ini ada informasi tentang film-film Indonesia yang menginspirasi dan dapat dinikmati oleh para siswa.
Berikut adalah delapan film inspiratif dari sineas tanah air dilansir laman Direktorat SMP yang bisa cocok kamu tonton bareng sahabat.

Denias, Senandung di Atas Awan

Film ini dirilis pada 2006 yang menceritakan tentang Denias (Albert Fakdawer), anak laki-laki yang tinggal di kaki pegunungan Jayawijaya. Denias sekolah di sebuah pondok di atas bukit yang dimiliki oleh Pak Guru (Mathias Muchus) yang datang dari Jawa.
Film Denias, Senandung di Atas Awas memperlihatkan Denias yang berjuang demi bersekolah. Cerita di dalam film ini juga diadaptasi dari kisah nyata seorang anak Papua bernama Janias.
ADVERTISEMENT
Selain menginspirasi, film ini juga merekam keindahan alam di tanah Papua. Film ini juga sempat menerima penghargaan beberapa kategori di ajang Festival Film Indonesia.

Laskar Pelangi

Film yang merupakan adaptasi dari novel dengan judul sama karangan Andrea Hirata ini telah dirilis pada 2008. Menceritakan tentang perjuangan anak-anak di Pulau Belitung yang berjuang untuk sekolah.
Meski harus menghadapi berbagai tantangan, tapi Lintang, Mahar, Ikal, dan kawan-kawannya berhasil meraih prestasi membanggakan dengan mengalahkan anak-anak dari sekolah unggulan di sebuah kompetisi.
Film yang sangat menginspirasi ini pun berhasil menadi film terbaik dalam Asian Film Awards di Hong Kong serta film favoritu di Indonesia Movie Awards.

Garuda di Dadaku

Film Garuda di Dadaku yang dibintangi oleh Emir Mahira ini menceritakan tentang seorang anak laki-laki bernama Bayu yang berjuang meraih impiannya menjadi pemain bola profesional. Tapi, impiannya ini ditentang oleh sang kakek.
ADVERTISEMENT
Film ini dapat menginspirasi agar kamu dapat meraih impian di bidang apa pun. Film ini juga berhasil menang sebagai Film Anak Terbaik pada 2009 di ajang Festival Film Indonesia.

Hafalan Shalat Delisa

Film Hafalan Shalat Delisa ini juga enggak kalah inspiratif dan menghibur. Menceritakan tentang seorang anak perempuan bernama Delisa (Chantiq Schagerl) yang tinggal di desa Lhok Nga, sebuah desa kecil yang berada di tepi pantai Aceh.
Namun, ia harus kehilangan ibu dan juga saudaranya dalam tragedi tsunami pada 2004. Bukan hanya itu, ia juga mengalami kondisi salah satu kakinya harus diamputasi. Meskipun berat, Delisa pun dapat bangkit dari kesedihannya dan melanjutkan hidupnya. Film ini sarat akan nilai positif kehidupan dan nilai agama.
ADVERTISEMENT

Sekola Rimba

Seorang perempuan bernama Butet Manurung (Prisia Nasution) mengajarkan baca tulis dan hitung ke anak-anak masyarakat suku anak dalam yang tinggal di hulu sungai Makekal di hutan Bukit Duabelas, Jambi. Masyarakat di daerah ini dikenal sebagai Orang Rimba.
Suatu hari, Butet terjangkit penyakit demam malaria di tengah hutan. Seorang anak yang enggak dikenal pun datang menyelamatkannya. Tekad kuat dari Butet untuk mengajar baca tulis di wilayah tersebut ini dapat menginspirasi para pendidik maupun masyarakat agar tergerak untuk melakukan hal yang sama. Film ini juga sempat menjadi Film Terbaik di Piala Maya pada 2013.

Kulari ke Pantai

Film yang disutradarai oleh Riri Riza ini menceritakan tentang Sam (Maisha Kanna), seorang anak pantai asal Rote, NTT. Ia dan ibunya, Uci (Marsha Timothy), akan melakukan perjalanan darat berdua saja.
ADVERTISEMENT
Rencana perjalanan mereka dari Jakarta menuju ke Banyuwangi. Tapi, di luar rencana, sepupu Sam yang bernama Happy ikut serta dalam perjalanan itu.
Dari perjalanan yang penuh tantangan, Sam dan Happy akhirnya dapat belajar untuk bisa berdamai dan saling menghargai perbedaan.
Dari film ini mengajarkan para penonton untuk dapat menghargai satu sama lain sehingga bisa tercipta hubungan yang harmonis.

Keluarga Cemara

Film yang diadaptasi dari novel milik Arswendo Atmowiloto ini merupakan ber-genre drama keluarga. Menceritakan tentang satu keluarga yang tinggal di Jakarta namun harus menghadapi kenyataan bahwa harta benda yang mereka punya ludes akibat ditipu oleh salah satu anggota keluarga besar mereka.
Mereka pun pindah ke desa di Kabupaten Bogor sehingga Abah (Ringgo Agus Rahman) dan keluarganya harus beradaptasi dengan segala ketidaknyamanan yang belum pernah dialami sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Permasalahan pun terus datang tapi keluarga ini tetap bertahan dalam keadaan apa pun. Film ini sarat akan nilai-nilai kekeluargaan, perjuangan, dan kebersamaan.

Melukis Pantai

Film Melukis Pantai ini terinspirasi dari kisah hidup Gol A Gong, seorang penulis dan pegiat literasi yang telah membuktikan kalau kekurangan dan keterbatasan bukanlah suatu hambatan.
Film ini menceritakan tentang seorang ibu tunggal yang ingin mengajak kedua anaknya, Kirana dan Risang, berpelesir ke berabgai daerah dengan membaca buku-buku koleksi dari mendiang sang ayah.
Film ini merupakan hasil kerja sama antara Pusdatin Kemendikbudristek dan Busana Foundation for International Cooperation serta Korean Foundation for International Cultural Exchange (KOFICE).
Laporan Afifa Inak