9 Gejala Depresi yang Tidak Boleh Diabaikan

28 Februari 2022 12:05 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi depresi. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi depresi. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Merasa enggak bahagia enggak sama dengan depresi. Depresi merupakan penyakit mental yang ditandai dengan perasaan sedih, putus asa, dan rasa sakit emosional.
ADVERTISEMENT
Ada gejala-gejala khusus yang menentukan apakah depresi atau kesedihan yang kadang-kadang dialami dalam hidup.
Para peneliti juga mengungkap kalau depresi itu bisa berubah sebagai rasa sakit fisik juga. Gejala fisik ini menunjukkan kalau depresi sebenarnya sangat nyata dan bisa merusak ketenangan dan kenyamanan diri.
Di bawah ini adalah tanda-tanda peringatan yang harus enggak boleh diabaikan dilansir Healthline.

Pandangan tanpa harapan

Ilustrasi anak melamun. Foto: Shutter Stock
Depresi berat merupakan gangguan suasana hati yang mempengaruhi cara kamu merasa tentang kehidupan secara umum. Punya pandangan seperti orang putus asa atau enggak berdaya dalam hidup adalah gejala depresi paling umum.
Akan muncul perasaan lain seperti merasa diri enggak berharga, membenci diri sendiri, atau rasa bersalah yang enggak pantas.

Kehilangan minat

Konten Spesial Jangan Bunuh Diri. Foto: Fitra Andrianto/kumparan
Depresi dapat menghilangkan kesenangan atau kenikmatan dari hal-hal yang kamu sukai. Hilangnya minat atau penarikan diri dari aktivitas yang pernah disukai seperti olahraga atau jalan-jalan merupakan tanda lain dari depresi berat.
ADVERTISEMENT

Kelelahan dan masalah tidur

com-Ilustrasi wanita terbangun dari tidurnya Foto: shutterstock
Sebagian alasan kamu mungkin berhenti melakukan hal-hal yang kamu sukai adalah karena kamu merasa sangat lelah. Depresi sering kali disertai dengan kekurangan energi dan perasaan lelah yang luar biasa.
Depresi juga terkait dengan insomnia. Depresi dapat membuat semua menjadi lebih buruk seperti kurangnya kualitas tidur nyenyak juga dapat menjadi penyebab dari kecemasan.

Anxiety

ilustrasi wanita cemas, stres atau depresi Foto: Shutterstock
Salah satu gejala dari depresi adalah anxiety atau kecemasan. Gejala dari kecemasan ini dapat meliputi:
- Kegugupan, kegelisahan, atau perasaan tegang
- Perasaan bahaya, panik, atau takut
- Detak jantung cepat
ADVERTISEMENT
- Pernapasan cepat
- Berkeringat berlebihan
- Gemetar atau otot berkedut
- Kesulitan fokus atau berpikir jernih tentnag apa pun selain hal yang kamu khawatirkan

Iritabilitas pada cowok

Ilustrasi pria tidur untuk atasi patah hati. Foto: Shutter Stock
Depresi dapat mempengaruhi jenis kelamin secara berbeda. Sebuah penelitian menunjukkan kalau cowok dengan depresi mungkin punya gejala seperti cepat marah, melarikan diri atau perilaku berisiko, penyalahgunaan zat, atau kemarahan yang salah tempat.
Cowok juga lebih kecil kemungkinannya dibandingkan cewek untuk mengenali depresi atau mencari pengobatan untuk itu.
ADVERTISEMENT

Perubahan nafsu makan dan berat badan

Ilustrasi tidak nafsu makan Foto: Shutter Stock
Berat badan dan nafsu makan menjadi salah satu hal yang berpengaruh bagi penderita depresi. Pengalaman ini mungkin berbeda untuk setiap orang. Beberapa orang akan mengalami peningkatan nafsu makan dan menambah berat badan. Sementara ada juga yang kehilangan nafsu makan dan kehilangan berat badan.
Salah satu indikasi apakah perubahan pola makan terkait dengan depresi apakah itu disengaja atau enggak. Jika enggak, itu mungkin disebabkan oleh depresi.

Toleransi nyeri menurun

Ilustrasi depresi. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Sebuah penelitian mengungkapkan kalau ada korelasi antara orang yang mengalami depresi dan penurunan rasa sakit. Tapi, penelitian lain menunjukkan kalau rasa sakit punya dampak yang lebih besar untuk orang yang depresi.
Beberapa penelitian pun mengatakan kalau obat antidepresan bukan hanya membantu meredakan depresi tapi juga bertindak untuk memerangi rasa sakit.
ADVERTISEMENT

Sakit kepala

Ilustrasi penumpang pria mengeluh sakit kepala saat berada di dalam pesawat. Foto: Shutterstock
Hampir semua orang pernah mengalami sakit kepala. Penyebabnya pun bermacam-macam. Tapi, sakit kepala enggak selamanya disebabkan oleh stres, bisa jadi itu tanda depresi.
Bukan seperti sakit kepala migrain, orang yang depresi biasanya mengalami sakit kepala seperti merasakan sensasi berdenyut ringan. Sakit kepala kronis juga bisa menjadi gejala gangguan depresi mayor.

Masalah pencernaan

com-Ilustrasi sakit perut Foto: Shutterstock
Pencernaan yang bermasalah merupakan salah satu gejala depresi. Masalah pencernaan yang dimaksud adalah seperti sembelit dan diare. Emosi seperti kesedihan, kecemasan, dan kewalahan bisa mengganggu jalur pencernaan.
------------------------
Anda bisa mencari bantuan jika mengetahui ada sahabat atau kerabat, termasuk diri anda sendiri, yang memiliki kecenderungan bunuh diri.
Informasi terkait depresi dan isu kesehatan mental bisa diperoleh dengan menghubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas dan Rumah Sakit terdekat, atau mengontak sejumlah komunitas untuk mendapat pendampingan seperti LSM Jangan Bunuh Diri via email [email protected] dan saluran telepon (021) 9696 9293, dan Yayasan Pulih di (021) 78842580.
ADVERTISEMENT
Laporan Afifa Inak