Alasan Pakaian Bekas Bisa Dijual Mahal di Thrift Shop

13 Desember 2019 10:13 WIB
comment
13
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pakaian bekas di thrift shop Foto: dok. Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pakaian bekas di thrift shop Foto: dok. Unsplash
ADVERTISEMENT
Berburu pakaian bekas di thrift shop menjadi alternatif buat tampil gaya tanpa bikin kantong bolong. Kamu bisa mendapatkan jaket, topi, dress, sampai casual t-shirt dengan harga super miring.
ADVERTISEMENT
Tapi, mungkin kamu pernah menemukan juga beberapa pakaian bekas yang justru dijual mahal di sejumlah thrift shop. Baik thrift shop online, atau yang kamu jumpai di pameran.
Selisih harga di thrift shop pun cukup tinggi dibandingkan pakaian bekas yang kerap kamu temukan di pasar. Kira-kira, apa alasannya, ya?
Menurut Natalia dari thrift shop Shirt From Your Ex, harga pakaian bekas bisa bernilai tinggi karena pembeli enggak perlu lagi susah-susah hunting dan mencari yang terbaik, kayak membeli di pasar.
"Ada faktor tim, bazar, effort hunting, waktu, dan tenaga di situ. Biaya itu enggak kelihatan. Kalau beli di thrift shop, 'kan, enggak perlu nyuci lagi dan susah blusukan. Jadi, the price you pay itu biaya jasalah ibaratnya," katanya kepada kumparan.
Natalia dari thrift shop Shirt From Your Ex dok Hesti Widianingtyas/kumparan
Selain itu, unsur historis dan kelangkaan dari pakaian bekas yang ada di thrift shop juga dapat mempengaruhi harga jualnya.
ADVERTISEMENT
Kaus Michael Jordan yang dijual Reza di Abracadabra Thrift, misalnya. Reza menjual kaus full print itu seharga Rp 1 juta karena diluncurkan pada tahun '90-an, dan enggak banyak yang punya.
Ada juga jaket jeans tahun '50-an yang ia beli seharga Rp 150 ribu di pasar. Faktor kelangkaan yang ada di jaket itu, membuat Reza mampu menjualnya dengan harga yang jauh lebih mahal.
"Jaket jeans itu saya jual lagi seharga Rp 13 juta. Waktu itu dibeli sama kolektor jeans yang ada di Malaysia. Itu jarang, dan sampai sekarang enggak menemukan lagi jaket kayak gitu," tutur dia.
Reza (kiri) dan temannya yang bergabung di kolektif thrift shop Kongsi Alterna dok Hesti Widianingtyas/kumparan
Menjual pakaian bekas jadi bisnis yang menguntungkan
Natalia dan Reza sepakat bahwa menjual pakaian bekas di thrift shop punya peluang bisnis yang menguntungkan. Selain bisa dijual dengan harga yang lebih mahal, peminatnya juga enggak pernah sepi.
ADVERTISEMENT
Menurut Natalia, selalu ada orang yang berburu pakaian bekas di thrift shop karena membuat para anak muda terkesan cool dan hype.
"Selain itu, ada unsur eco friendly dan unik yang enggak bisa ditemukan lagi di tempat lain," ucapnya.
Reza menambahkan, melihat style selebriti luar negeri juga berpengaruh kepada minat anak muda terhadap tren thrifting.
"Menurut saya awal mulanya tren ini naik karena melihat artis luar negeri memakai pakaian bekas. Misalnya, Travis Scott pakai kaus band dari tahun '80-an. Nah, itu juga bisa menambah harga jual. Ditambah lagi sekarang makin sering acara yang mengajak thrift shop lokal," pungkas Reza.