Apa Bedanya Jurusan Desain Komunikasi Visual, Grafis, Interior, dan Produk?

18 Maret 2021 16:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kreatif. Foto: StockSnap via Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kreatif. Foto: StockSnap via Pixabay
ADVERTISEMENT
Jurusan kuliah Desain semakin diminati calon mahasiswa. Salah satunya karena peluang karier yang terbuka lebar di era digital ini.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya kuliah Desain ada beberapa cabang, yakni Desain Komunikasi Visual, Desain Grafis, Desain Produk, dan Desain Interior.
Apa, sih, perbedaannya? Simak di bawah ini, yuk!

Desain Komunikasi Visual (DKV)

Ilustrasi Foto: dok.Shutterstock
DKV berfokus pada komunikasi dengan klien secara visual dan verbal. Bukan cuma dituntut untuk jago gambar, tapi juga dapat menghasilkan karya seni agar bisa mencapai tujuan tertentu seperti mempengaruhi perilaku seseorang.
Kamu nantinya juga akan diminta untuk bisa mengolah karya yang dihasilkan agar bersifat informatif, komunikatif, dan efektif.
Sebab, kamu juga memainkan peran penting dalam mendefinisikan ciri khas dan keunikan dari sebuah brand.
Hampir tiap perusahaan membutuhkan lulusan DKV yang dapat menyampaikan pesan secara visual. Lulusannya juga bisa bekerja secara mandiri sebagai freelancer, illustrator, animator, web desainer, sampai layouter.
ADVERTISEMENT

Desain Grafis

Ilustrasi. Foto: Rawpixel via Pixabay
Desain Grafis hanya berfokus pada penciptaan elemen grafis utama dalam proses komunikasi visual. Jadi cuma mengacu kepada foto dan gambar. Bukan strategi, konsep, kata-kata, suara, atau animasi.
Desainer grafis lebih banyak bekerja dengan percetakan seperti brosur, undangan, dan kartu nama. Terkadang juga membuat desain untuk sebuah website, logo, dan ikon.
Untuk kamu yang tertarik dengan jurusan ini, harus mengetahui dasar-dasar desain seperti teori warna dan tipografi. Selain memiliki kemampuan menggambar, kamu juga harus menguasai graphic software.

Desain Interior

Ilustrasi interior rumah. Foto: Shutterstock
Di jurusan kuliah ini, kamu akan mempelajari perancangan, perencanaan, dan penataan suatu ruang bangunan. Jadi harus memperhatikan fungsi, estetika, sampai mempertimbangkan psikologi pengguna ruangan tersebut.
Tapi Desain Interior dan Arsitektur berbeda, ya, gaes. Desain Interior hanya mengkaji optimalisasi pemanfaatan suatu ruang.
ADVERTISEMENT
Makanya, mahasiswa Desain Interior juga harus paham antara gambar 2D dan 3D. Selain itu juga akan diajari tentang bisnis interior hingga desain mebel.
Pilihan karier setelah lulus juga cukup luas. Apalagi kini kebutuhan hunian yang modern makin meningkat. Lulusan Desain Interior bisa bergabung dengan perusahaan kontraktor atau menjadi konsultan.

Desain Produk

Ilustrasi . Foto: Shutter Stock
Jurusan kuliah ini mempelajari perancangan suatu produk dengan mempertimbangkan fungsi hingga estetikanya. Misalnya, desain furnitur, kerajinan, elektronik, mainan, alat tulis, sarana transportasi, sarana publik, peralatan pendidikan, dan sebagainya.
Di Desain Produk, mahasiswa mempelajari tentang Prinsip Rekayasa Produk, Pemodelan Digital, Desain Produk Gaya Hidup, Desain Produk Lingkungan, sampai Bisnis Desain.
Seorang desainer produk juga dituntut menciptakan inovasi yang sejalan dengan brand atau strategi perusahaan.
ADVERTISEMENT
Laporan: Afifah Inak