Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Arat Hosseini Bocah Asal Iran yang Dijuluki Si Tarzan Cilik
4 Juli 2017 18:01 WIB
Diperbarui 21 Januari 2021 11:32 WIB
ADVERTISEMENT
Apa yang kamu lakukan saat berusia 3 tahun? Bermain boneka-bonekaan atau mobil-mobilan sambil mengisap jempol?
ADVERTISEMENT
Hal yang wajar, terutama pada usia tersebut kecerdasan dan fisik belum mumpuni untuk melakukan aktivitas-aktivitas yang berat.
Namun tunggu dulu, di Iran lahir seoarang bocah yang dianggap sebagai tarzan cilik di dunia nyata, dengan segala bentuk kemampuan atletis dan gimnastiknya.
Bocah laki-laki tersebut bernama Arat Hosseini yang kini baru menginjak usia 3 tahun. Dalam setahun terakhir, ia menjadi buah bibir akan kemampuannya dan telah memiliki lebih dari 900.000 followers di instagram serta 650.000 like di laman Facebook pribadinya.
Dalam sejumlah video, ia mempertontonkan aksinya seperti pull up, mamanjat tembok dan melakukan lompatan jungkir balik dari tempat yang cukup ekstrem untuk ukuran tubuhnya.
Ia juga memperlihatkan kemampuannya dalam hal renang dan berlari dengan kecepatan tinggi di atas treadmill.
ADVERTISEMENT
Aksi yang belum tentu dapat dilakukan sebagian besar orang dewasa ini membuatnya bermimpi untuk tampil di ajang olimpiade suatu hari nanti.
Dilansir Associated Press, kemampuannya ini pertama kali ditemukan sang ayah, Mohammad, saat Arat menginjak usia 4 bulan.
Namun baru pada umur 1 tahun, sang ayah mulai membina talenta Arat secara serius dan memperbolehkannya berlatih hingga 20 menit per harinya.
Seiring bertambahnya usia, Mohammad mulai menambah jam latihan Arat yang sekarang berlatih sekitar 1 jam seharinya. Semua latihan ini kebanyakan dilakukan di rumah.
Sayangnya menurut Mohammad, tak ada kompetisi gimnastik untuk bocah seumuran Arat tapi sejauh ini sudah banyak stasiun TV yang mengundang Arat untuk menampilkan kemampuannya.
"Karena kami tinggal di daerah terpencil dan jauh dari kota besar, fasilitas yang kami punya sangat terbatas. Jadi kami berlatih dengan peralatan seadanya," ujar Mohammad.
ADVERTISEMENT
Apa yang dilakukan Arat ini sama sekali tanpa paksaan dan dalam setiap latihannya pun selalu menunjukkan ekspresi yang ceria.
"Saat aku tampil pertama kali di stasiun TV internasional aku melihat ayah menangis bahagia. Hari itu adalah hari terbaik dalam hidupku," ujar Arat.
"Mimpiku suatu saat adalah menjadi juara oliampiade," lanjutnya.