Asal-usul Fidget Spinner: untuk Mencegah Bocah Palestina Lempar Batu?

17 Mei 2017 8:24 WIB
clock
Diperbarui 21 Januari 2021 11:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Fidget Spinner (Foto: Instagram @thehonestconnoisseur)
zoom-in-whitePerbesar
Fidget Spinner (Foto: Instagram @thehonestconnoisseur)
Saat duduk di gerbong KRL, menunggu makanan di restoran, atau mungkin saat istirahat di sekolah, kamu mungkin melihat seseorang memutar-mutarkan benda kecil di tangan, dan pemandangan itu kian jamak ditemukan.
ADVERTISEMENT
Benda itu bernama fidget spinner. Mainan tersebut mulai populer di Indonesia, di kalangan anak-anak hingga dewasa, awal tahun 2017 ini.
Spinner diklaim dapat membantu meredakan stres atau meningkatkan fokus bagi orang-orang yang hiperaktif dan memilki kebiasaan fidgeting (jari tak bisa diam atau gemetar akibat rasa gelisah, bosan dan takut).
Kepuasan sensoris yang didapat dari momentum dan gerakan yang dihasilkannya ketika berputar menjadi kuncinya.
Meski demikian, hal tersebut masih diperdebatkan. Bahkan di luar negeri, banyak sekolah melarang penggunaan spinner karena justru dianggap mengganggu konsentrasi pelajar.
Lalu benarkah isu bahwa mainan ini awalnya diciptakan untuk mencegah anak-anak Palestina melempar batu?
Catherine Hettinger (Foto: Ali Hussein/Facebook)
zoom-in-whitePerbesar
Catherine Hettinger (Foto: Ali Hussein/Facebook)
Catherine Hettinger, perempuan yang dianggap sebagai penemu awal spinner, saat diwawancarai Money awal Mei lalu, mengaku salah satu inspirasinya membuat spinner adalah saat ia melihat bocah-bocah Palestina melempar batu ke polisi Israel.
ADVERTISEMENT
Kejadian yang ia saksikan saat berkunjung ke Israel tahun 1980-an itu menggugah hatinya untuk membuat media alternatif bagi anak-anak tersebut untuk menyalurkan tenaga ataupun emosi mereka.
Akhirnya perempuan 62 tahun itu memutuskan untuk membuat sebuah mainan yang dinamakan “Spinning De-stressor Finger Toy”.
Tunggu dulu. Spinning De-stressor Finger Toy?
Ya, Spinning De-stressor Finger Toy dan fidget spinner memang terlihat memiliki fungsi sejenis dan nama serupa. Namun dari segi mekanika dan struktur yang membentuknya, serta cara menggunakannya, kedua mainan itu jelas berbeda.
Spinning De-stressor Finger Toy (Foto: Catherine Hettinger/Kickstarter)
zoom-in-whitePerbesar
Spinning De-stressor Finger Toy (Foto: Catherine Hettinger/Kickstarter)
Dikutip dari Bloomberg, sejarah tentang penemu fidget spinner yang beredar selama ini telah salah kaprah. Dua ahli paten menyebut bahkan meragukan adanya hubungan antara Spinning De-stressor Finger Toy dan fidget spinner.
ADVERTISEMENT
“Setelah mengamatinya, itu (Spinning De-stressor Finger Toy) tidak terlihat seperti produk yang ramai dijual sekarang ini,” ujar Jeffrey Blake, ahli kekayaan intelektual dari firma hukum Merchant & Gould.
Hal ini pun tidak secara langsung dibantah oleh Catherine Hettinger. Ia mengatakan, klaim dirinya sebagai penemu fidget spinner datang dari Wikipedia.
Catherine Hettinger sebelumnya tak pernah mengklaim sebagai penemu fidget spinner. Ketika dia melihat namanya tercantum di Wikipedia, ia mengira yang menulis adalah temannya.
Ia pun mulai ditelepon reporter yang ingin bertemu dirinya unuk wawancara.
Hettinger sebelumnya memang telah memegang hak paten atas Spinning De-stressor Finger Toy buatannya. Namun ketika masa berlaku patennya habis pada 2005, ia tak melanjutkannya karena alasan ekonomi.
ADVERTISEMENT
Terlebih lagi beberapa perusahaan mainan sempat menolak untuk mengembangkan spinning toy buatannya.
Bagaimana menurut anda? Apakah fidget spinner yang tengah hits saat ini ada kaitannya dengan mainan buatan Catherine Hettinger?
[Simak pula: ]