Atasi Sampah Plastik, Anak Muda Diajak Berbagi Gagasan Lewat Academia Politica

7 September 2023 10:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi sampah plastik di sungai. Foto: Eloisa Lopez/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sampah plastik di sungai. Foto: Eloisa Lopez/REUTERS
ADVERTISEMENT
Masalah sampah plastik memang tak bisa diatasi satu pihak saja, semua pemangku kepentingan termasuk pemerintah, NGO, swasta, dan masyarakat juga diharapkan dapat saling gotong royong mengatasi persoalan lingkungan ini.
ADVERTISEMENT
Anak muda yang punya gagasan baru juga diyakini bisa menjadi agen perubahan dalam mengatasi masalah sampah plastik.
Seperti yang diupayakan anak muda yang tergabung dalam Yayasan Partisipasi Muda (YPM) atau yang lebih dikenal dengan Generasi Melek Politik (GMP) dalam merespons semakin parahnya masalah pengelolaan sampah khususnya limbah plastik di Jakarta.
YMP menghelat workshop pelatihan pembuatan kebijakan publik bernama Academia Politica bertemakan “Mengemban Limbah Kita, Benahi Kota Plastik”.
Direktur Eksekutif YMP Neildeva Despendya Putri menyampaikan, pengelolaan sampah bukan hanya soal infrastruktur namun juga rendahnya political will dari pemangku kebijakan.
Yayasan Partisipasi Muda (YPM) menggelar workshop pelatihan pembuatan kebijakan publik persoalan sampah plastik, bernama Academia Politica di FISIP UI, Jumat (1/9). Foto: Dok. Istimewa
Hal itu disampaikan Neildeva di Auditorium Gedung C, FISIP Universitas Indonesia, saat berkolaborasi dengan Satuan Inisiator Jingga (SATRIA), Jumat (1/9).
ADVERTISEMENT
“Kebijakan pengelolaan sampah yang lebih baik harus menjadi refleksi dan tanggung jawab dari Pemerintah, kalangan bisnis, DPRD, organisasi sipil, akademisi, termasuk anak muda yang dapat ambil bagian dalam upaya penyelesaian masalah lingkungan melalui produk kebijakan publik," kata Neildeva.
Neildeva meyakini dengan langkah politik yang strategis, maka masalah sampah terutama limbah plastik dapat diselesaikan. Apalagi, dengan melibatkan peran anak muda.
“Jadi kini saatnya anak muda memahami sepenuhnya isu politik dan masalah krisis iklim Indonesia, sehingga ke depannya tak lagi menjadi kantong suara semata,” pesan dia.
com-Ilustrasi anak muda Foto: Shutterstock
Neildeva berharap, anak muda tidak hanya menjadikan terminologi pemilu sebagai sebuah gimmick seperti politisi milenial, partai Gen Z, presiden Gen Z.
“Tidak ada yang benar-benar paham isu yang dihadapi anak muda. Padahal isu besar seperti krisis iklim sudah di depan mata. Tujuan diadakannya program Academia Politica ini adalah memberikan workshop roleplaying membuat kebijakan publik dari kacamata masing-masing stakeholder seperti NGO sampai pemerintah,” pesan Neildeva.
ADVERTISEMENT

Siapkan Para Pemimpin Muda Indonesia

Ilustrasi anak muda cinta Tanah Air. Foto: ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Neildeva menjelaskan, program Academia Politica bertujuan untuk mempersiapkan pemimpin-pemimpin muda Indonesia.
Agar, ketika duduk di bangku pemimpin entah itu kampus, kantor atau di tingkat RT hingga parlemen, anak muda dapat paham soal emerging collective issue yang dihadapi, seperti masalah lingkungan dan krisis iklim.
“Academia Politica dapat menjadi tempat belajar, wadah intelektual, dan wadah partisipasi pemuda Indonesia untuk mendapatkan kemampuan agenda setting, negosiasi, argumentasi, hingga merumuskan rekomendasi kebijakan,” pungkas Neildeva.