Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Bagaimana Cara Mengurangi Potensi Bahaya dari Headbang?
15 Maret 2018 18:48 WIB
Diperbarui 21 Januari 2021 11:27 WIB

ADVERTISEMENT
Para penggemar musik cadas pastinya sulit jika harus menonton konser tanpa melakukan headbang. Padahal, sudah ada beberapa kejadian yang memperlihatkan sisi berbahaya dari gerakan tersebut.
ADVERTISEMENT
Tom Araya, misalnya. Frontman dari Slayer itu divonis tidak bisa lagi melakukan headbang setelah menjalani operasi karena mengalami kerusakan pada tulang punggungnya, yang diakibatkan oleh kebiasannya melakukan headbang pada masa lalu.
Namun, dilansir Consequence of Sound, risiko mengalami cedera serius akibat headbanging ternyata dapat dikurangi dengan beberapa hal yang disarankan oleh Nicole Dinn, seorang pelatih kekuatan sekaligus nutrisionis.
Berdasarkan pengalamannya menangani beberapa orang yang mengalami cidera otak, serta trauma muskuloskeletal, ada setidaknya beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi potensi buruk dari headbang.
"Jika kamu akhirnya memutuskan untuk headbang, tak ada yang bisa kamu lakukan dengan (risiko) cedera otak. Namun kamu punya sedikit kendali terhadap potensi mengalami cedera leher," tulis Nicole.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, sangat penting bagi siapa saja untuk melakukan latihan stabilisasi leher sebelum melakukan headbang di berbagai konser. Karena hal tersebut akan memperkuat berbagai bagian penting seperti fleksor dan ekstensor.
"Apabila mereka mengalami sakit di bagian leher karena headbanging, maka mereka harus melakukan latihan stabilisasi leher setiap hari secara rutin," lanjutnya.
Selain itu, ia juga menyarankan para headbangers untuk tidak melakukan headbang dalam gerakan yang asimetris terlalu sering.
"Kamu tahu sebagian orang suka melakukannya ke samping? Jika kamu melakukan hal itu, pastikan juga kamu melakukannya dengan jumlah yang sama di satu sisi lainnya. Jangan coba untuk membuat (gerakan) asimetris dengan hanya mengarah ke arah yang sama," tutup Nicole.