Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Brand Lokal Men's Republic Ucapkan Good Bye, Founder Ungkap Alasan Tutup Operasi
18 November 2021 7:54 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Good bye and thank you. Walaupun ke depannya nama Men’s Republic sudah tidak ada lagi, tapi semoga setiap pasang sepatu Men’s Republic serta cerita perjalanan Men’s Republic mengingatkan teman – teman tentang sebuah spirit yaitu 'Berani Melangkah'," tulisnya di @mensrepublic.
Founder Ungkap Masalah yang Dialami Men's Republic
Yasa Singgih selaku founder mengungkapkan alasan usahanya tutup operasi.
Lewat media sosial @yasasinggih, pengusaha muda yang pernah masuk daftar Top 30 Under 30 di Asia menurut majalah Forbes Indonesia itu menceritakan masalah yang dialaminya selama menjalankan bisnis Men's Republic.
Mulai dari masalah cash flow, stok barang, logo, hingga terkena dampak pandemi COVID-19.
"Perlahan saya juga merasa kehilangan api yang saya punya di hari pertama Men's Republic. Sangat amat cuek sama keuangan perusahaan. Cash flow enggak lancar, stok mati kebanyakan, tagihan mulai datang, cash menipis, uang operasional terganggu, marketing juga jadi pelan. Lingkaran setan, ini mau beresin yang mana duluan juga udah pusing banget," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Di momen itu, Yasa mengatakan Men's Republic jadi brand yang enggak relevan dengan perkembangan zaman. Masalah yang ada sempat membuatnya mengalami stres.
Hingga pada 2020, dia mengatakan Men's Republic mulai pulih dan bangkit lagi. Namun begitu masalah baru datang, yakni perihal logo baru yang ternyata hasil plagiarisme.
"Konsultan brand kami menemukan masalah dengan logo Men's Republic yang sudah dipakai selama hampir tiga tahun itu. Ternyata ada dua logo yang mirip, satu dari Irlandia yang dibikin 2013 dan sama persis. Satu lagi dari Inggris yang dibikin di 2011," katanya.
Yasa memutuskan untuk membeli logo yang sama persis dari Irlandia. Namun pihaknya belum juga mendapat balasan.
Belum selesai dengan masalah logo, Men's Republic terkena dampak pandemi COVID-19 dan omsetnya terjun bebas.
ADVERTISEMENT
"Omset kami di belasan rekanan retail offline nol selama berminggu-minggu. Kayaknya setelah lima tahun lebih berbisnis, baru merasakan lagi sesepi ini," lanjutnya.
Yasa akhirnya memindahkan gudang Men's Republic ke rumahnya, memotong budget marketing, hingga mengurangi biaya operasional.
"Pertanyaan besar datang ke diri saya. Apa lebih baik tutup sekarang aja? Mengakui kegagalan dengan gentle. Apa masih mau nombokin sampai berdarah-darah lagi? Sampai waktu yang tidak pasti? Emang masih kuat?" tulisnya.
Menanggapi kabar ini, tak sedikit pelanggan Men's Republic yang turut sedih. Banyak juga yang berharap brand tersebut tidak jadi tutup.