Cerita Brand Lokal Asal Ngawi Jual Gamis dan Hijab sampai Luar Negeri

7 Mei 2021 12:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Servantina Bunga dok Antara/Shopee
zoom-in-whitePerbesar
Servantina Bunga dok Antara/Shopee
ADVERTISEMENT
Servantina Bunga asal Ngawi, Jawa Timur, tak pernah menduga produk gamis dan hijabnya bisa menjangkau negara tetangga, seperti Malaysia, Singapura, dan Filipina.
ADVERTISEMENT
"Saya enggak menyangka produk anak desa, di kampung Ngawi, sebuah kota kecil, enggak kalah saing ketika di luar negeri," kata Bunga, dilansir Antara.

Cerita Brand Lokal Shahia Hijab Bisa Merambah Pasar Luar Negeri

Dia pertama kali memulai usaha di 2018. Saat itu Bunga terdorong membuat gamis dan hijab anak setelah memiliki seorang putri, dan merasa kesulitan mencari yang cocok untuk buah hatinya.
Perempuan yang sejak dulu senang melihat-lihat barang di toko kain tersebut, akhirnya mendirikan brand lokal Shahia Hijab.
Dia menggandeng beberapa penjahit dan langsung memasarkan produknya lewat e-commerce yang menyediakan layanan ekspor.
Setelah sekitar setahun mengikuti program ekspor, dia bisa membaca selera pasar yang khas dari setiap negara.
ADVERTISEMENT
Konsumen Filipina menyukai setelan gamis, sementara di Malaysia menyukai baju kurung. Di sisi lain, pelanggan di Singapura rata-rata menyukai setiap koleksi terbarunya.
"Saya harap ke depannya bisa ekspor lebih banyak, lebih go international supaya produk dikenal lebih luas," kata Bunga.

Trik Manfaatkan Penjualan di E-Commerce

Membuat strategi yang tepat jadi kunci Bunga dalam bertahan di tengah pandemi, yang sempat membuat penjualannya loyo.
Ia mengatakan, fitur-fitur yang disediakan oleh e-commerce termasuk memberi pendidikan berbisnis bagi penjual, harus selalu dimanfaatkan.
Masa-masa promosi rutin seperti diskon Ramadhan atau diskon tiap bulan, juga jangan dilewatkan.
"Jangan lewatkan kesempatan pas big sale berlangsung. Pasti banyak traffic pas sale, jadi harus persiapkan stok dan promosi," kata pelaku UMKM yang penjualannya naik hingga tiga kali lipat saat mengikuti promo Ramadhan itu.
ADVERTISEMENT
Walau sebelum pandemi penjualan Shahia Hijab bisa meningkat 10 kali lipat, kenaikan tersebut tetap sangat berarti baginya. Terutama karena pakaian bukan pengeluaran utama di tengah aktivitas yang lebih banyak di rumah saja.
Selain kenaikan penjualan, Bunga juga merasakan dampak signifikan karena bisa menjangkau konsumen lebih luas. Dibandingkan sebelumnya hanya fokus berjualan di sekitar rumah.
Bunga juga mencoba berinovasi dengan rutin mengeluarkan produk baru per tiga hari. Entah itu varian baru atau stok baru dari koleksi lama yang sudah terjual habis.
Menurutnya, masalah pasti selalu ada. Apalagi dia pernah merasakan kesedihan akibat gagal produksi. Namun, Bunga selalu berusaha melihatnya dari kacamata berbeda.
"Saya anggap kerugian sama dengan biaya belajar. Pengalaman jadi ilmu yang tak ternilai biar kesalahan yang sama nantinya tidak terulang," pungkas dia.
ADVERTISEMENT