Cerita JeJouw Raup Rp 8 Miliar Sebulan Cuma Jual Baju Bekas dan Sneakers

30 Juni 2020 15:44 WIB
clock
Diperbarui 21 Januari 2021 11:06 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jejouw dok Instagram @jejouw
zoom-in-whitePerbesar
Jejouw dok Instagram @jejouw
ADVERTISEMENT
Layaknya menemukan harta karun di antara rongsokan, Jeffrey Jouw alias JeJouw mampu meraup omzet sampai Rp 8 miliar dalam sebulan, cuma dari jualan baju bekas dan sneakers.
ADVERTISEMENT
Kok, bisa, ya?
Well, JeJouw mengaku mendapatkan baju-baju bekas itu dari Pasar Senen, Tanah Abang, sampai Pasar Santa. Ia membelinya di harga Rp 100 ribuan aja dan bisa menjualnya kembali sekitar Rp 10 juta sampai Rp 15 juta.
Baju-baju itu sebenarnya buangan dari Jepang yang masuk ke Indonesia. Bisa baju yang emang enggak dipakai lagi atau bekas orang yang udah meninggal.
Menurut JeJouw, tiga tahun belakangan ini banyak orang Indonesia yang makin paham baju bekas punya pasarnya sendiri.
Tapi, dia lebih sering menjual ke luar negeri karena pasar internasional memberi value ke barang-barang bekas itu dengan harga lebih tinggi.
"Searching aja, seneng-seneng. Market-nya di luar sana gede banget dan di Indonesia juga mulai (besar). Buyer-nya mostly yang appreciate more itu di luar," kata JeJouw di podcast Deddy Corbuzier.
Jejouw dok Instagram @jejouw
Selain baju bekas, ia juga meraup keuntungan dari sneakers. Pencetus Urban Sneakers Society itu menciptakan Kicks Avenue sebagai ekosistem bagi penjual dan pembeli sneakers untuk saling berinteraksi.
ADVERTISEMENT
"Dari pada aku jualan barang, gotta think further. Capek, dong, harus cari barang. Jadi aku bikin website itu. Banyak orang bisa jualan di tempat aku. Nanti barangnya kami cek cacat atau enggak dan dapat 6 persen dari situ," jelasnya.
Cowok penggila sneakers ini menilai, harga bisa melambung tinggi karena ada peminatnya. Untuk sekarang misalnya, banyak yang mencari barang-barang vintage yang membuat baju bekas dan sneakers jadul kembali hype.
Salah satunya kayak Jordan 1 Retro Chicago yang dirilis pada 1994. JeJouw membeli sepatu bekasnya seharga Rp 5 juta. Kini, sneakers tersebut bisa seharga Rp 15 juta.
"Orang makin paham dan boom, harganya semakin naik. Menurut gue semua orang bisa melakukan yang gue lakuin. Asal mereka punya informasi yang tepat. Cukup belajar dari internet," ujar JeJouw.
ADVERTISEMENT