Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Cerita Kuswantro, Penyandang Tunanetra yang Ikut UTBK SBMPTN 2022 di UNY
25 Mei 2022 8:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Meski seleksi masuk PTN yang satu ini berbasis komputer, tapi enggak menghalangi niat dari para beberapa calon mahasiswa di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).
Di kampus ini, terdapat 6 calon mahasiswa tunanetra yang mengikuti tes UTBK SBMPTN 2022 di gedung yang disediakan kampus sebagai lokasi tes siswa berkebutuhan khusus.
Dilansir laman UNY, salah satu siswa dari MAN 2 Sleman, Kuswantoro, menceritakan tentang perjuangannya dalam mengerjakan UTBK. Kuswantoro merupakan peserta UTBK 2022 hari ketiga.
Ia memilih program studi Pendidikan Luar Biasa FIP UNY sebagai tujuannya melanjutkan pendidikan. Meski punya keterbatasan penglihatan, tapi putra dari pasangan Tamsir dan Warni ini enggak patah semangat untuk dapat menempuh jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Ingin Bekerja di SLB
Kuswantoro mengatakan bahwa dirinya bercita-cita ingin mendarmabaktikan ilmu yang dimilikinya untuk siswa sekolah luar biasa.
ADVERTISEMENT
Warga dari Pemalang ini juga menempuh berbagai usaha agar dapat lolos SBMPTN di antaranya mengerjakan soal-soal di Quipper.
Ia berpesan kepada siswa yang akan menempuh studi lanjut agar enggak mudah menyerah, terutama untuk siswa yang enggak berkebutuhan khusus.
“Kami yang punya keterbatasan masih terus bersemangat kok,” ungkap Kuswantoro.
UNY Sediakan Pendamping Siswa Disabilitas
Menurut penanggung jawab lokasi ujian (PJL) Ruang Laboratorium IDB FE UNY, Satya Perdana, komputer yang digunakan oleh para calon mahasiswa berkebutuhan khusus ini punya spesifikasi tersendiri termasuk adanya fasilitas voice command, software, hingga audio yang mendukung.
“Bagi para tunanetra yang melakukan tes UNY kami sediakan pendamping masing-masing satu orang per calon mahasiswa yang diambil dari prodi Pendidikan Luar Biasa FIP,” ujar Satya.
ADVERTISEMENT
Menurut Satya, para pendamping ini merupakan dosen dari prodi Pendidikan Luar Biasa yang telah berpengalaman dalam melayani dan berkomunikasi dengan orang berkebutuhan khusus. Harapannya, agar dapat meminimalisasi kendala yang terjadi agar bisa mendapatkan hasil terbaik.
Proses yang dilakukan untuk menyediakan fasilitas yang diperlukan oleh calon mahasiswa dan mahasiswa berkebutuhan khusus, yakni menyediakan pendamping saat ujian masuk PTN melalui jalur SBMPTN atau Seleksi Mandiri, penyediaan sarana belajar untuk siswa disabilitas seperti pengadaan buku pelajaran Braille, dan kemudahan akses ke perpustakaan.
Selain itu, fasilitas yang memberikan kemudahan akses bagi penyandang disabilitas di antaranya adalah kemudahan berpindah dari gedung bertingkat dengan menggunakan lift atau akses masuk gedung kuliah dengan jalur khusus untuk kursi roda.
ADVERTISEMENT
Laporan Afifa Inak