news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Cerita White Shoes & The Couples Company soal Album 2020

7 April 2021 21:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
White Shoes & The Couples dok IG wsatcc
zoom-in-whitePerbesar
White Shoes & The Couples dok IG wsatcc
ADVERTISEMENT
White Shoes & The Couples Company merilis album 2020 dalam bentuk format CD pada 30 Maret 2021, setelah melepasnya dalam format buku foto.
ADVERTISEMENT
2020 menjadi album penuh ke-3 sesudah debut dengan White Shoes & The Couples Company (2005), Skenario Masa Muda (2007), Vakansi (2010), dan Menyanyikan Lagu-lagu Daerah (2013).
Ricky Virgana (bassist/cellist) punya cerita di balik jadwal peluncuran 2020. Sebenarnya selama 10 tahun, grupnya telah memiliki banyak ide proyek baru dan rencana rekaman di 2016. Tapi baru terealisasikan pada September 2019.
“Niatnya di Juli 2020 udah dirilis. Tapi sempat terhenti karena pandemi. Terus John (drum) punya ide bikin karya tapi instrumennya dari mainan kayak bass betot. Dia bilang ke Indra Ameng (produser) dan dibolehin. Akhirnya jadilah lagu-lagu ini," tutur dia dalam konferensi pers daring hari ini, Rabu (7/4).

Alasan White Shoes & The Couples Company Beri Judul 2020

White Shoes & The Couples dok IG wsatcc
Aprilia Apsari (vokal) mengungkapkan, konsep dari judul album 2020 terinspirasi dari film Wong Kar Wai berjudul 2046. Menurutnya, paduan angka ketika dijadikan sebuah judul jadi sesuatu yang enggak bisa dijelaskan.
ADVERTISEMENT
Masyarakat yang melihat judul tersebut memiliki persepsinya masing-masing. Berbeda dengan judul yang merupakan kalimat.
"Alasan sebenarnya, sih, karena suka dengan angkanya. Tapi ternyata 2020 menjadi tahun yang sangat berharga buat banyak orang," lanjut dia.
Yusmario Farabi (gitar) menambahkan, konsep awal dari pembuatan album ini adalah membuat buku, film, dan soundtrack. Maka itu yang membedakan 2020 dengan album-album sebelumnya adalah pendewasaan konsep tersebut.
Dari album pertama WSATCC sudah dekat dengan konsep film dan kini menjadi lebih dalam, dengan sisi musik yang makin dieksplorasi.
Laporan: Afifa Inak