Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Dear Milenial, Ini Kegiatan Simpel yang Bisa Merangsang Otak untuk Cegah Pikun
25 Juli 2022 21:19 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Hari Otak Sedunia menjadi peringatan tahunan yang amat penting. Lantaran, di zaman modern seperti sekarang ini, semakin banyak masalah kesehatan yang berhubungan dengan neurologi atau sistem saraf, terutama pada organ otak.
ADVERTISEMENT
Pikun atau dimensia menjadi masalah yang harus diperhatikan masyarakat modern. Meski biasanya diidap mereka yang sudah usia lanjut, namun kemungkinan pikun bisa terjadi pada anak muda karena faktor stres , jenuh, hingga kesehatan mental.
Menurut Dokter Spesialis Bedah Siloam Hospitals Lippo Village (SHLV), dr. Petra Octavian P Wahjoepramono Sp.BS., pikun disebabkan karena otak tidak mendapatkan rangsangan, termasuk di dalamnya menjaga kesehatan mental.
Ia pun membagikan tips sejumlah kegiatan yang mudah dilakukan untuk merangsang otak secara berkelanjutan. Apa saja?
"Jadi otak tetap harus dirangsang agar tetap sehat. Misalnya dengan rutin membaca, melukis, berdiskusi atau menjalankan hobi yang bermanfaat dengan tujuan agar kesehatan mental tetap terjaga," jelas dr. Petra dalam diskusi Peringatan Hari Otak Sedunia atau World Brain Day pada 22 Juli lalu.
ADVERTISEMENT
Dengan sejumlah kegiatan sederhana itu, dr. Petra mengingatkan agar kinerja otak dapat terjaga melalui stimulus saraf, sehingga otak senantiasa berfungsi.
Menilik betapa pentingnya peran otak, masyarakat harus lebih sadar akan efek kesehatan otak dan memulai upaya pencegahan agar organ ini tak mengalami gangguan.
Peringatan Hari Otak Sedunia atau World Brain Day turut dikampanyekan Siloam Hospitals Lippo Village melalui edukasi dan diskusi keluarga pasien atau pasien rawat pasien.
Direktur Siloam Hospitals Lippo Village, dr. Jeffry Oeswadi MARS., menyampaikan ada lima hal yang fokus dikampanyekan dalam rangka World Brain Day 2022, yaitu:
ADVERTISEMENT
"Karena kesehatan otak itu secara khusus memang harus pemiliknya yang menjaga, baik secara fisik maupun mental. Karena para dokter hanya menjaga jika sudah terjadi gejala penyakit terkait organ otak atau dalam proses penyembuhan," kata dr. Jeffry.