Dear Milenial, Yuk Pahami Dulu SPAJ Sebelum Beli Asuransi Jiwa!

4 November 2021 14:39 WIB
ยท
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi milenial beli asuransi. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi milenial beli asuransi. Foto: Shutterstock
Membeli asuransi bukanlah perkara yang mudah. Dibutuhkan pengetahuan yang cukup sebelum membelinya, salah satunya mengenai Surat Permintaan Asuransi Jiwa (SPAJ).
Saat ingin mengajukan asuransi jiwa, nasabah biasanya akan diarahkan untuk menyiapkan SPAJ yang berisi data diri. Dalam SPAJ, perusahaan asuransi tidak jarang meminta dokumen tambahan, seperti hasil medical check up yang akan digunakan perusahaan asuransi untuk mengetahui riwayat kesehatan calon nasabahnya.
Pengisian SPAJ penting dilakukan untuk menentukan uang pertanggungan (UP), manfaat, serta besaran premi. Oleh sebab itu, saat mengisi SPAJ, calon nasabah diharuskan jujur dan rinci. Apabila SPAJ yang diisi terindikasi palsu atau ada yang ditutup-tutupi, risiko yang harus ditanggung nasabah pun cukup besar.
SPAJ ini juga membuat proses pengajuan asuransi bisa berjalan lancar. Sebab pihak asuransi akan lebih mudah menentukan manfaat pertanggungan yang akan diterima calon nasabah melalui informasi terkait riwayat kesehatan pada SPAJ tersebut.
Apabila kondisi calon nasabah sehat dan tidak ada riwayat penyakit yang nantinya mungkin diderita, maka manfaat pertanggungan yang didapatkan pun bisa lebih besar.
Untuk mendapatkan SPAJ, ada beberapa tahapan yang harus dilalui nasabah berikut ini.
Ada beberapa bagian SPAJ yang harus diisi oleh calon nasabah dengan benar dan jujur. Apa saja?
Bagian ini, calon nasabah harus mengisi data diri lengkap, mulai dari nama lengkap, nama ibu kandung, nomor kartu identitas diri, tempat tanggal lahir, jenis kelamin, usia, agama, hingga pekerjaan.
Calon nasabah juga harus mengisi informasi terkait alamat rumah, alamat pekerjaan, hingga alamat untuk surat menyurat.
Pada bagian ini, calon nasabah mengisi penghasilan kotor tahunan, sumber dana untuk membayar premi asuransi, dan juga sumber penghasilannya.
Calon nasabah juga harus mengisi informasi terkait pekerjaan, job desk utama, hingga jabatannya.
Bagian ini, calon nasabah akan mengisi data pertanggungan, cara pembayaran premi, hingga perhitungan preminya. Bisa dibilang bagian ini cukup penting sehingga harus diisi dengan rinci dan jujur.
Calon nasabah juga harus melaporkan riwayat kesehatan yang dialaminya secara jujur, mulai dari penyakit yang pernah diderita, riwayat operasi, riwayat penyakit bawaan, serta kondisi kesehatan lainnya.

Kesalahan dalam Pengisian SPAJ

Ilustrasi mengisi SPAJ. Foto: Shutterstock.
Tak sedikit calon nasabah yang melakukan kesalahan saat mengisi SPAJ. Kesalahan-kesalahan ini mungkin bisa menghambat pengajuan asuransi Anda serta manfaat pertanggungan yang akan diterima nantinya. Seperti halnya calon nasabah yang tidak jujur dan rinci saat mengisi SPAJ, khususnya dalam hal riwayat kesehatan.
Banyak yang menuliskan kondisi kesehatannya sehat dengan tujuan bisa mendapat manfaat pertanggungan yang besar. Padahal, apabila ketahuan berbohong, risikonya adalah klaim tidak bisa dibayarkan. Oleh sebab itu, biasanya perusahaan asuransi akan meminta kelengkapan dokumen berupa medical check up untuk mengetahui kondisi kesehatan calon nasabah lebih rinci.

Risiko Memalsukan SPAJ

Berikut ini beberapa risiko yang mungkin akan dialami apabila calon nasabah memalsukan data SPAJ.
Apabila ketahuan berbohong, pihak asuransi bisa menolak klaim yang nasabah ajukan, sehingga nasabah tidak bisa mendapatkan manfaat pertanggungan penuh meski sudah rutin membayar preminya.
Apabila nasabah terindikasi memalsukan SPAJ, maka premi asuransi yang sudah dibayarkan tidak bisa dikembalikan lagi. Hal ini tentu akan merugikan nasabah. Oleh karenanya, jujur dalam pengisian SPAJ, ya.
Risiko lain dari pemalsuan SPAJ adalah perusahaan asuransi bisa menutup polis nasabah secara sepihak. Apabila polis sampai ditutup, maka nasabah tidak bisa menerima proteksi apabila terjadi risiko ke depannya.
Mengingat risikonya cukup fatal, usahakan jujur dan rinci dalam mengisi SPAJ. Pastikan Anda juga sudah membaca ketentuan dan syarat-syaratnya dengan jelas agar bisa mendapatkan manfaat yang maksimal.
Selain itu, perhatikan juga metode pembayaran premi untuk asuransi jiwa agar tidak salah. Metode bayar secara autodebit dapat meminimalisir kemungkinan telat bayar yang dapat mengakibatkan polis lapsed.
Itu dia beberapa informasi terkait SPAJ yang harus Anda isi jika akan membeli produk asuransi jiwa. Sebelum mengajukan asuransi, pastikan sudah membaca dan memahami ketentuannya dengan baik, ya.
Untuk informasi lengkap terkait asuransi jiwa, klik tautan ini!
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan Prudential