Diary Cewek Indigo: Tempat Curhat Para Indigo

16 Januari 2018 18:58 WIB
clock
Diperbarui 21 Januari 2021 11:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi wisata horor (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi wisata horor (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Cara berpikirnya yang khas dan pembawaannya yang dewasa membuat para indigo tampil beda dengan anak seusianya. Secara fisik, enggak ada hal khusus yang membedakan kalangan indigo dari anak lainnya. Yap, mereka memang berpenampilan layaknya anak-anak pada umumnya.
ADVERTISEMENT
Nancy Tappe dalam bukunya berjudul “Understanding Your Life Through Color” (1982), dikatakan bahwa manusia memiliki tujuh cakra pada tubuhnya, yakni cakra mahkota di atas kepala, cakra ajna di antara kedua alis, cakra tenggorokan, cakra jantung, cakra pusar, cakra seks di tulang pelvis, dan cakra dasar di tulang ekor.
Sementara orang dengan kemampuan indigo memiliki keunggulan pada cakra ajna yang berkaitan dengan hormon hipofisis dan epifisis di otak. Adanya “mata ketiga” ini membuat kaum indigo disebut memiliki indra keenam. Mereka dianggap memiliki kemampuan menggambarkan masa lalu dan masa yang akan datang.
Hal ini dialami oleh salah satu kreator dan admin komik Diary Cewek Indigo (@diarycewekindigo) bernama Tiara. Dia tergolong sebagai indigo dewasa, yakni seorang indigo yang telah menginjak usia dewasa. Tiara mengaku bahwa dia menyadari termasuk sebagai indigo sekitar tahun 2013 lalu.
ADVERTISEMENT
“Waktu itu saya sakit berat, sering pingsan dan disertai kejang tanpa busa. Kalau saya pergi ke tempat-tempat tertentu, saya bisa mual, kepala saya pusing sampai pingsan. Belakangan saya baru sadar kalau hal itu terjadi karena saya sensitif terhadap energi (negatif) sehingga saat bersentuhan, tubuh saya bereaksi seperti itu. Sejak saat itu, saya mencari informasi tentang artikel mengenai hal ini, sampai saya membaca sebuah artikel tentang indigo dan saya sadar bahwa saya merupakan seorang indigo,” tuturnya.
Awalnya Tiara hanya menganggap bahwa semua ini merupakan imajinasinya saja. Bahkan ia enggak merasa takut saat pertama kali mendapatkan pengalaman sebagai seorang indigo.
Ia kemudian memilih untuk enggak menceritakan hal ini kepada teman bahkan keluarga besarnya. Orang tuanya juga enggak banyak paham tentang indigo, hal ini membuat Tiara sering merasa kesepian. Ia mengaku enggak punya teman untuk mengobrol.
ADVERTISEMENT
“Teman-teman enggak ada yang tahu, kecuali satu teman dekat saya. Saya takut disalahartikan dan diminta yang aneh-aneh oleh orang-orang di sekitar saya. Namun, akibatnya saya jadi enggak punya teman untuk berbagi tentang topik yang seru, seperti tentang “mereka yang enggak kelihatan” atau hal-hal spiritual sejenis yang sulit diterima semua orang. Sehingga, saya memilih untuk membagikan kisah saya lewat komik Diary Cewek Indigo,” katanya lagi kepada kumparan (kumparan.com).
Diary cewek indigo sendiri merupakan kumpulan cerita tentang pengalaman yang enggak cuma dialami Tiara, tetapi juga teman-teman indigo lainnya yang merasakan sebuah pengalaman spiritual. Biasanya, kisah tersebut akan dituang dalam bentuk komik di akun Instagramnnya. Kisah yang diceritakan pun selalu berkaitan dengan hal-hal mistis yang cukup horor dan bisa bikin merinding.
ADVERTISEMENT