Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Disko, Musik Lintas Generasi yang Tak Akan Pernah Mati
30 Oktober 2019 18:10 WIB
Diperbarui 21 Januari 2021 11:11 WIB

ADVERTISEMENT
"Cinta ditolak disko bertindak”. Kalimat tersebut kembali populer di media sosial beberapa tahun terakhir. Musik disko era 80-an sampai awal 2000-an yang sempat redup di lantai dansa karena munculnya genre musik house dan techno, belakangan kembali jadi tren.
ADVERTISEMENT
Contohnya mulai dari maraknya Disc Jockey yang memutarkan lagu disko Indonesia, sampai anak-anak muda yang mendadak menggilai karya-karya dari Chrisye, Yockie Suryoprayogo, dan Guruh Sukarno Putra.
Lantas mengapa hal ini bisa terjadi?
Menghadirkan konsep unik dengan cara mengemas lagu jadul dengan nuansa musik kekinian, musik disko pada akhirnya menjadi pelarian yang tepat bagi sejumlah partygoers atau masyarakat yang belakangan ini tengah jenuh akibat minimnya terobosan musik dari tempat hiburan. Hal ini diungkapkan Diskoria yang digawangi Merdi Simanjuntak dan Fadli Aat di acara Passion Meet Up yang digelar MLDSPOT bersama kumparan di Hotel Monopoli, Jumat (25/10).
"Kenapa kita mau buat musik yang beda karena orang pasti akan merasa bosan dong kalau dengerin musik yang itu-itu aja, itulah alasan kita mengapa ingin menyuguhkan musik unik dan memberikan kesegaran di skena musik malam," papar Aat.
ADVERTISEMENT
Menariknya lagi, selain ingin membangkitkan musik disko di Indonesia, Diskoria juga lebih memilih musik-musik lokal Indonesia daripada musik disko luar yang lebih banyak dipakai dalam skena disko masa kini.
“Dulu ada aturan dilarang memainkan lagu Indonesia yang beredar di klub-klub Jakarta tahun 2008. Ironi enggak sih? Padahal setiap ada acara penghargaan musik, slogan “musik Indonesia harus jadi tuan rumah di tanah air" itu selalu dikumandangkan. Ini yang akhirnya membuat Diskoria benar-benar ingin mematangkan konsep full Indonesian disco set untuk perform di klub,” lanjut Aat.
Tak disangka, popularitas pesta disko keliling yang dipelopori Aat dan Merdi ini seketika melejit karena berhasil menarik perhatian masyarakat lintas generasi. Disko yang dihiasi dengan lantunan lagu asli Indonesia puluhan tahun silam ini tak kalah seru dengan acara musik lainnya. Lantunan lagu-lagu yang dimainkan juga konon sering kali terngiang di kepala para penikmat acara, sehingga musik disko secara tidak langsung juga turut mempopulerkan kembali kembali karya dari para musisi lawas.
ADVERTISEMENT
Selain Diskoria, kehadiran Pemuda Sinarmas yang merupakan nama panggung pria bernama Muhammad Fajrintio (Ajiz) dalam ranah musik Indonesia bisa dibilang suatu kejutan tersendiri. Bagaimana tidak, Cassette Jockey (CJ) ini mampu menyajikan tembang lawas Indonesia yang terdapat pada kaset pita menjadi musik alternatif yang mudah diterima masyarakat dari berbagai generasi.
Sederet lagu karya musisi Indonesia ternama era 1980-an hingga 1990-an seperti Benyamin Sueb, Chrisye, Fariz RM, Gombloh, dan masih banyak lainnya, disajikan secara apik oleh Ajiz. Lewat kepiawaiannya, lagu-lagu tersebut masih enak didengar hingga kini. Pilihannya untuk menggunakan media kaset pita dalam skena disko juga menjadi daya tarik serta tantangan tersendiri bagi Ajiz.
Saat menghadiri acara Passion Meet Up MLDSPOT bersama kumparan, Jumat (25/10), pria kelahiran Jakarta, 18 November 1992 ini menceritakan bagaimana awalnya ia melakoni profesi sebagai CJ. Ajiz mengaku hobinya mengumpulkan kaset pita ini dimulai saat ia duduk di bangku SMA.
ADVERTISEMENT
"Waktu SMA gue sering beli kaset-kaset. Gue juga punya kaset pita band Trans yang sangat langka. Kenapa gue sebut langka karena musisi yang hanya merilis 100 kaset, maka kaset itu akan langka di kemudian hari," kata Ajiz.
Hebatnya, sebagian besar koleksi kaset pita yang Ajiz miliki merupakan lagu Indonesia dari berbagai genre — mulai disko, pop rock, jaipong, dangdut, dan funkot. Namun Ajiz mengaku bahwa ia ingin sekali mempopulerkan kembali lagu-lagu disko.
Upaya Membangkitkan Musik Disko
Baik Diskoria dan Pemuda Sinarmas sama-sama ingin membangkitkan musik disko menjadi irama kekinian yang bisa dinikmati lintas generasi. Keduanya pun mengapresiasi kegiatan Passion Meet Up yang digelar MLDSPOT bersama kumparan yang mengajak masyarakat, khususnya generasi muda, yang memiliki passion di bidang musik untuk berkarya.
ADVERTISEMENT
“Musik disko tidak akan pernah mati jika para pelakunya konsisten dalam berkarya. Sebab musik ini tidak hanya sekadar menghibur tapi juga dapat merubah mood para penikmatnya,” kata Aat.
Menambahkan Aat, Ajiz juga memberikan tips kepada para pemula yang ingin mengejar passion di bidang musik terutama mereka yang ingin menjadi DJ atau CJ.
“Tidak sulit untuk membuat playlist yang terpenting kita tahu target segmentasinya, tempatnya gimana, dan juga ikuti mood kita,” pesan Ajiz untuk para peserta yang menghadiri workshop Passion Meet Up.
Untuk mengetahui kemampuan para peserta, Ajiz dan Aat mengajak para peserta mengikuti game “Andai aku jadi DJ/CJ”. Dalam game ini, para peserta ditantang untuk menuliskan playlist lagu.
Peserta yang berhasil membuat playlist lagu yang dirasa tepat dengan venue di Hotel Monopoli mendapatkan hadiah menarik dari MLDSPOT dan kumparan.
ADVERTISEMENT
Story ini merupakan bentuk kerja sama dengan MLDSPOT.