Faldo Maldini: Anak Muda Harus Membuka Diri Terhadap Politik

16 Desember 2017 20:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Politik (Foto: Game of Thrones Facebook)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Politik (Foto: Game of Thrones Facebook)
ADVERTISEMENT
Sebagai organisasi yang terus berupaya menghubungkan anak muda dengan beragam komunitas dan mengembangkan minat positifnya, Indonesian Youth kali ini mengadakan Indonesian Youth Conference (IYC) yang diselenggarakan pada Sabtu (12/16), di Cilandak Townsquare, Jakarta.
ADVERTISEMENT
Di acara ini, hadir beberapa narasumber yang membahas mengenai suatu isu yang sedang hangat di kalangan remaja. Pada sesi diskusi talkshow yang bertema “Anak Muda Dalam Pusaran Politik”, turut hadir Faldo Maldini (Wasekjen DPP PAN) sebagai salah satu narasumber.
Ketika ditanya kumparan (kumparan.com) mengenai pandangannya tentang sikap apatisme remaja terhadap politik saat ini, Faldo mengatakan bahwa hal tersebut merupakan pekerjaan bagi partai politik untuk membuat politik bisa dilirik anak muda.
Faldo menambahkan, dia mengaku enggak mau menyalahkan siapapun dalam hal ini karena setiap orang punya pandangannya sendiri. Dia beranggapan bahwa ini adalah pekerjaan rumah para parpol untuk memperbaiki dirinya sendiri.
“Anak mudanya sendiri juga mesti membuka diri terhadap politik,” tambah Faldo.
ADVERTISEMENT
Dia menganggap kalau kedua hal ini sudah bersinggungan, barulah kesadaran akan berpolitik terbangun.
Selain itu, Faldo juga menambahkan kalau berpolitik sejak remaja akan membuat pemikiran seseorang lebih dewasa.
“Berpolitik sejak dini dapat membuat seseorang lebih matang dan memiliki jam terbang tinggi. Berpolitik bukan hanya tentang jadi wali kota atau Presiden, tapi juga proses pendewasaan diri,” ujar Faldo.
Dia juga berujar kalau berpolitik adalah tentang menyelesaikan masalah rakyat. Lebih cepat anak muda masuk, mereka punya kesempatan belajar lebih banyak dalam memahami realita.
Ketika ditanya soal peran anak muda dalam parlemen DPR, ia menjelaskan bahwa DPR sering meminta pandangan anak muda dalam suatu masalah. Namun yang menjadi masalah adalah kurangnya eksekusi dari ide-ide yang diberikan anak muda itu sendiri.
ADVERTISEMENT
“DPR sering meminta pandangan anak muda dalam masalah yang sedang terjadi, saya percaya aspirasi mereka didengar, tapi kalau dieksekusi saya enggak tahu. Saya rasa saat ini kita perlu orang-orang yang menjembatani hal itu,” lanjut alumni Universitas Indonesia (UI).
“Seringlah turun ke lapangan dan masyarakat. Jadi kita bisa tahu masalah yang sebenarnya terjadi,” tutup Faldo menegaskan.