Fenomena Pinjam Dulu Seratus Berujung Catfishing

10 November 2023 15:29 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi uang 100 ribu. Foto: Shutterstock.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi uang 100 ribu. Foto: Shutterstock.
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Meme "pinjam dulu seratus" masih mewarnai media sosial hingga saat ini. Meme tersebut kerap menjadi sindiran yang dilontarkan warganet terkait kebiasaan kerabat atau teman yang suka meminjam uang.
Kebiasaan pinjam duit itu ternyata benar terjadi di kehidupan sehari-hari. Salah satunya dialami Rissa.
Rissa mengaku sudah bertahun-tahun banyak yang datang untuk meminjam uang ke dirinya. Mulai dari teman kerja hingga sanak saudara.
Alasan mereka yang pinjam uang berbeda-beda. Ada yang bilang untuk dipakai modal usaha sampai bayar kredit motornya. Rissa bilang, dia mempertimbangkan hal tertentu saat memutuskan memberi pinjaman atau tidak.
Rissa juga mengaku bahwa mereka yang meminjam uang dilakukan dengan berbagai cara. Ada yang langsung datang ke rumah hingga secara online melalui WhatsApp atau media sosial.
“Sudah tak pernah bertemu lama tapi tiba-tiba saja teman lama mengirimkan pesan lewat direct message (DM) di Instagram untuk meminjam uang,” katanya.
Melihat foto profilnya, memang benar itu foto teman lama Rissa. Karena Rissa tak enak hati, ia pun langsung mengiyakan permintaan temannya itu tanpa mempertanyakan urgensi dan keperluan si peminjam.
Setelah berbulan-bulan, Rissa ternyata membutuhkan uang tersebut dan ingin menagih utang kepada temannya. Namun, sang teman tidak meresponnya hingga akhirnya Rissa menghubunginya lewat panggilan telepon.
Tapi saat ditelepon, temannya mengaku ia tak pernah meminjam uang kepadanya. Dari situ, Rissa menyadari ia menjadi korban catfishing. Apa itu?

Mengenal Catfishing, Modus Penipuan Baru

Ilustrasi modus catfishing. Dok. BCA.
Catfishing merupakan modus penipuan di dunia maya yang melibatkan pemalsuan identitas orang lain. Istilah catfishing digunakan untuk menggambarkan tindakan ini.
Pelaku kejahatan ini seringkali mencuri foto profil seseorang dan berpura-pura menjadi orang itu. Mereka juga tidak ragu-ragu untuk menghubungi orang-orang yang dekat dengan korban, seperti keluarga atau teman-teman lama di sekolah, kuliah, atau kantor, sebagai bagian dari skema penipuan mereka. Pelaku kejahatan ini biasanya menghubungi korban melalui aplikasi pesan singkat, obrolan, atau media sosial.
Tujuan dari pelaku catfishing bermacam-macam, ada yang meminta uang atau meminta informasi pribadi korban untuk merampas saldo rekening mereka di bank. Cara yang digunakan dalam penipuan ini juga bervariasi, mulai dari tindakan penipuan halus, membuat utang palsu, meminta transfer uang, hingga ancaman.
Lantas bagaimana cara terhindar dari modus penipuan catfishing? Salah satunya mengenal ciri-ciri pelaku yang mudah dikenali, seperti berikut ini.
kumparan bersama Bank BCA membagikan beberapa tips agar terhindar dari modus penipuan catfishing. Yuk lakukan 5 kiat di bawah ini!

1. Tidak mudah percaya dengan orang

Ilustrasi sikap skeptis. Foto: Shutterstock.
Langkah yang perlu ditingkatkan adalah sikap skeptis dalam bersosialisasi di dunia maya. Namun, bukan berarti harus mengabaikan semua orang. Perlu memilih dan memilah siapa yang dirasa memiliki niat baik dan buruk saat mencoba bersosialisasi di dunia maya.
Tidak ada salahnya mengecek data diri dari orang-orang yang menghubungi lewat WhatsApp atau direct message di media sosial. Konfirmasi kebenarannya ke sumber terpercaya (misalnya kalau mengatasnamakan teman kuliah, tanyakan di WA grup teman kuliah). Kalau memang itu adalah nomor/akun abal-abal dan tidak dikenal, abaikan saja dan tidak perlu dibalas.

2. Manfaatkan aplikasi pencari identitas

Ilustrasi mencari tahu identitas pemilik nomor telepon. Foto: Shutterstock.
Ada baiknya memanfaatkan juga aplikasi untuk mencari tahu nomor ponsel dari seseorang yang menghubungi. Cara ini merupakan langkah preventif untuk terjerumus lebih jauh dalam modus penipuan. Aplikasi pencarian nomor ini pun membantu melihat apakah nomor ini dipakai untuk kejahatan atau tidak.
Pelaku kejahatan cenderung sudah melakukan aksi lebih dari satu kali dengan nomor ponsel yang sama. Sejumlah orang pun akan menyimpan nomor oknum ini dalam ponselnya. Segera abaikan pesan dari pelaku jika mengetahui bahwa nomor tersebut sudah dipakai untuk menjalankan aksi sebelumnya.

3. Tetap menjaga keamanan data pribadi

Tidak jarang pelaku akan meminta sejumlah data pribadi saat berkomunikasi dengannya. Hal ini biasanya dilakukan saat kamu sudah cukup dekat dengannya. Terlebih lagi kalau komunikasi dengannya sudah sangat intens.
Hindari memberikan informasi yang bersifat sensitif kepada orang lain, apa pun alasannya. Terlebih lagi jika pelaku kejahatan meminta data rekening perbankan, seperti nomor kartu ATM, PIN, hingga password. Tidak menutup kemungkinan data tersebut akan disalahgunakan oleh pelaku kejahatan.

4. Memberi tahu orang terdekat

Ilustrasi saling bercerita. Foto: Shutterstock.
Bisa jadi malah data kamu yang dicatut oleh pelaku kejahatan untuk menjalankan modus penipuan catfishing. Pelaku akan menggunakan fotomu (yang diambil dari media sosial) untuk profil WhatsApp dan media sosialnya. Setelah itu, pelaku kejahatan akan mengincar orang-orang terdekat.
Kalau menemukan modus seperti ini, segeralah beri tahu orang terdekat, termasuk sanak saudara dan keluarga bahwa ada oknum yang menggunakan identitas kamu untuk melakukan penipuan. Langkah ini bertujuan supaya orang-orang terdekat selamat dari tipu muslihat penipu.

5. Segera laporkan penipuan Catfishing

Ilustrasi menelepon dengan cemas. Foto: Shutterstock.
Kamu bisa mulai mengabaikan jika pelaku kejahatan sudah meminta transfer sejumlah uang, bahkan sudah memberikan ancaman yang membahayakan kamu dan keluarga, segera laporkan modus penipuan ini ke Polisi untuk melindungi kamu dan keluargamu.
Jika penipu melakukan permintaan data-data pribadi perbankan atau transfer uang ke rekening BCA, segera hubungi HaloBCA 1500888 atau melalui aplikasi haloBCA. Dengan melakukan ini, kamu juga ikut membantu untuk mengurangi aksi kejahatan sekaligus menyelamatkan orang lain dari menjadi korbannya.
Artikel ini dibuat oleh kumparan Studio untuk mendukung kampanye #AwasModus. Karenanya, tokoh dalam artikel ini menggunakan ilustrasi agar pesan edukasi lebih tersampaikan.