Tips Fotografi: Cara Memotret Konser Musik

8 Juli 2020 8:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Grup musik The Ramones. Foto: Roberta W. Bayley/Getty Images Archive
zoom-in-whitePerbesar
Grup musik The Ramones. Foto: Roberta W. Bayley/Getty Images Archive
ADVERTISEMENT
Empat pemuda berbadan kurus berpose dengan jaket hitam, jeans, sneakers, tatapan arogan, plus tangan yang dimasukkan ke jaket. Keempat pemuda tersebut yang kini lebih dikenal dengan The Ramones mungkin hanya akan berakhir sebagai mitos belaka apabila Roberta Bayley tidak pernah mengabadikannya.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut, menjadi sebuah bukti bahwa seorang fotografer panggung memegang peranan yang cukup penting dalam sepak terjang sebuah band di industri musik. Terutama untuk mengabadikannya dan menyimpannya dalam berkas sejarah.
Ekspresi para penonton konser musik di Banjarnegara. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Digital Photography School menyebutkan, Fotografi konser adalah salah satu yang paling menantang dalam dunia fotografi. Berbeda dengan foto-foto berpose lainnya karena fotografi ini tidak dapat mengendalikan objek dan cahaya yang terus berubah-ubah. Terlebih lagi, konser memiliki durasi waktu terbatas. Jika melewatkan momen maka gambar yang ingin diambil tidak bisa didapatkan.
Berikut adalah beberapa tips yang dapat dilakukan ketika memotret konser musik.
Siluet grup musik Clean Bandit ketika sedang tur di Jakarta. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Karena kurangnya pencahayaan pada sebuah pertunjukkan, ada baiknya menggunakan lensa dengan aperture terbuka (f/2.8, f/1.8, f/1.4) dan menggunakan kamera yang memungkinkan mengambil foto dengan ISO tinggi tanpa gangguan. Dalam pertunjukan, objek gambar akan selalu dinamis, maka perlu menggunakan kecepatan rana yang relatif tinggi.
Grup band Kotak tampil di hari pertama acara Musik Untuk Republik di Bumi Perkemahan Cibubur, Depok, Jawa Barat. Foto: ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha
ADVERTISEMENT
Kunci dari sebuah foto adalah pengukuran cahaya yang tepat. Pada sebuah pertunjukan, beberapa set cahaya akan berulang sehingga perlu jeli memahami dan menghafal waktu yang tepat ketika sorot lampu panggung pertunjukan berada pada objek.
Aksi Kelompok Penerbang Roket pada salah satu gigs underground. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Flash biasanya membantu seorang fotografer apabila kekurangan cahaya. Namun sebaiknya tidak menggunakan flash karena tidak berpengaruh. Hal ini hanya akan menyebabkan gambar terlihat gelap. Jika menggunakan flash, objek akan terang tetapi latar belakang yang berada di sekitar objek akan gelap.
Aksi panggung grup musik Kodaline saat tampil menghibur penggemarnya di Istora Senayan, Jakarta. Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
Sebagian besar konser didominasi oleh lampu yang berwarna-warni. Salah satu kendala fotografer adalah lampu berwarna. Kejelian sebagai fotografer benar-benar diperlukan, pasalnya lampu pada panggung menentukan hasil foto. Salah sedikit kita bisa kehilangan detail pada foto.
Vokalis kelompok musik asal Denmark, Aqua Lene Nystrom Rasted (kanan) beraksi dalam konser musik The 90's Festival di Jakarta, Sabtu (23/11). Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
ADVERTISEMENT
Untuk menghasilkan foto yang menarik, kita perlu mengaplikasikan beberapa komposisi dalam teknik fotografi. Komposisi dapat menghasilkan kesan foto unik, sederhana, tajam, rumit, terisolasi, terkonsentrasi, dan lainnya.
Kita dapat menerapkan komposisi seperti EDFAT (Entire, Detail, Framing, Angle, dan Time) untuk memperkaya visual dan melatih ketangkasan dalam memotret sebuah konser.
***
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.